Jadi Perdebatan, Ini Alasan Seseorang Memilih Childfree Menurut Pakar

By Dinni Kamilani, Kamis, 2 September 2021 | 13:02 WIB
Ilustrasi - Pasangan tanpa anak (interstid)

NOVA.id - Hingga saat ini pembahasan soal childfree masih banyak diperdebatkan oleh netizen Indonesia, hal ini bermula dari YouTuber Gita Savitri Devi menjadi sorotan usai secara terbuka mengakui bahwa dia dan Paul Andre memilih untuk tidak punya anak alias childfree.

Bagi masyarakat Indonesia, keputusan tersebut dianggap cukup mengejutkan sehingga menuai tanggapan pro dan kontra.

Childfree sendiri adalah sebuah istilah yang merujuk pada orang atau pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak. 

Baca Juga: Bisa Berbahaya, 5 Hal Ini Pantang Dilakukan Setelah Berhubungan Intim

Childfree berbeda dengan childless. Childless lebih ke dalam kondisi dimana seseorang tanpa anak yang disebabkan karena keadaan.

Menanggapi hal itu, Guru Besar Sosiologi Universitas Airlangga (UNAIR) Prof. Bagong Suryanto, M.Si., menjelaskan bahwa secara sosial status dan eksistensi perempuan pada jaman dulu dilihat dari seberapa banyak dia bisa melahirkan anak.

"Akan tetapi, indikator tersebut saat ini sudah mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman," kata Prof. Bagong, dikutip NOVA, Rabu (09/01) dari unair.ac.id.

Baca Juga: Menyoal Apa Itu Childfree dan Keputusan yang Dianggap Egois, Benarkah Demikian?

Akan ada Saatnya Ingin Memiliki Anak

Menurutnya, kesuksesan perempuan kini sudah tidak lagi diukur dari ranah domestik, melainkan berdasar sektor publik seperti karir, prestasi, dan indikator baru lainnya.

“Jadi, kalau sekarang muncul perempuan yang mengumumkan tidak ingin punya anak, itu adalah perkembangan baru. Sah-sah saja dilakukan. Hanya saja pada titik tertentu nantinya, saya yakin kerinduan untuk punya anak akan muncul,” terangnya.

Childfree Kebebasan Individu

Pilihan untuk memiliki anak atau tidak, menurut Bagong merupakan suatu kebebasan yang sifatnya personal.

Baca Juga: Sesudah Berhubungan Intim, Yuk Lakukan 6 Kebiasaan Sehat Ini!

Meski begitu, dosen yang lahir di Nganjuk itu menyebut childfree tidak hanya menjadi keputusan mutlak dari perempuan, tetapi juga keputusan pasangan sebagai sebuah keluarga.

Childfree sebenarnya bukanlah hal baru di luar negeri. Namun, istilah tersebut justru memunculkan banyak perdebatan yang cenderung pada stigma negatif ketika di Indonesia.

Perbedaan respons tersebut, menurut Prof. Bagong dikarenakan adanya perbedaan masyarakat dalam menghormati hak.

Masyarakat luar negeri, menurut dosen yang berulang tahun setiap tanggal 6 September itu sangat menghormati hak privat dan otonomi individu. Sementara, di Indonesia, masyarakat dianggapnya lebih menghargai hak kelompok.

Baca Juga: Bahaya Pernikahan Tanpa Hubungan Intim, Ini Cara Mengatasinya

 

 

“Saya yakin childfree adalah sikap sebagian kecil perempuan. Sebagai hak pribadi, boleh-boleh saja mereka memilih seperti itu dan masyarakat tidak perlu merespons secara serius,” ucapnya.

Alasan memilih childfree

Dosen pengampu mata kuliah sosiologi anak ini mengungkapkan, biasanya ada alasan yang menyebabkan pasangan memilih childfree. Dia menambahkan, ada dua kemungkinan utama, yakni:

1. Usia

Bisa jadi, seseorang memilih tidak ingin punya anak karena usianya masih muda.

Pada tingkat elementer, lanjutnya, perempuan juga bisa menunda untuk punya anak dengan cara menikah pada usia yang benar-benar sudah matang.

Baca Juga: Apakah Boleh Berhubungan Intim Saat Usia Kehamilan 9 Bulan?

2. Adanya hasrat untuk meniti karier

Prof. Bagong menambahkan, dalam perjalanan meraih kesuksesan karier, tidak sedikit perempuan yang menganggap bahwa hadirnya seorang anak menjadi rintangan tersendiri.

"Kalau dibilang alasan childfree adalah karena masih banyak anak yang terlantar atau tidak ingin menambah populasi di bumi. Saya rasa itu rasionalisasi dan bukan alasan sesungguhnya," pungkasnya.

Baca Juga: Begini 7 Pertanda Pasangan Sedang Naksir Orang Lain Menurut Ahli

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)