NOVA.id - Kain tenun asal Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur dikenal sebagai karya seni yang memiliki ciri khas penenunnya serta memiliki keunikan tersendiri.
Tidak ada lembar kain tenun yang sama persis. Selain itu motif-motif yang digunakan selama bertahun tahun juga memiliki kisah budaya warisan nenek moyang,
Rensina, 38 tahun, merupakan pemilik Galeri Alekot yang berlokasi di kota Soe, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Rahasia KAMI Handycraft Berhasil Kembali Cuan Meski Diterpa Pandemi
Usaha yang ia jalankan bergerak di bidang kain tenun Timor. Ide usaha ini muncul dari kegemaran Rensina dalam mengoleksi kain tenun tradisional dan lambat laun koleksinya bertambah banyak hingga ia terpikir untuk menjual sebagian supaya bisa membeli kain yang lain.
“Tahun 2016 saya mulai membuat media sosial dan memposting foto-foto tenun yang saya koleksi. Awalnya tentu tidak langsung ada pembeli. Setelah mulai ada transaksi, saya pergunakan keuntungan penjualan untuk beli kain lagi," kata Rensina.
Kurang lebih dua tahun, dan akhirnya ia memiliki cukup kain untuk dipajang di toko offline serta bermitra dengan penenun dari kampung pedalaman Timor yang memproduksinya menggunakan alat-alat tradisional khas Timor Tengah Selatan.
Baca Juga: Inspirasi Ide Bisnis dari BeaNaBell, Keunikan Produk Jadi Magnet