Ini 11 Penyebab Menstruasi Berkepanjangan, Bisa Jadi Tanda Bahaya!

By Presi, Senin, 6 September 2021 | 14:09 WIB
Ilustrasi Menstruasi Berkepanjangan yang Tidak Kunjung Berhenti (PeopleImages)

NOVA.id - Setiap perempuan pasti memiliki siklus menstruasi yang berbeda.

Ada yang mengalami periode menstruasi satu hari dan ada juga yang bisa berlangsung seminggu atau lebih.

Namun, pada umumnya menstruasi akan berhenti sekitar 2-7 hari setelah dimulai, walau terkadang bisa lebih lama dari biasanya.

Baca Juga: Jangan Pernah Malas Bersihkan Miss V Saat Menstruasi, Dampaknya Bisa Bahaya!

Lalu, apakah menstruasi yang tidak kunjung berhenti itu berbahaya? Apa penyebabnya?

Dilansir Kompas.com dari Medicalnewstoday, berikut ini ada 11 penyebab menstruasi berkepanjangan dan adanya masalah kesehatan yang mendasarinya.

Apa saja?

Baca Juga: Mengapa Gairah Seksual Meningkat Menjelang Menstruasi? Ini 3 Alasannya

1. Ovulasi

Ovulasi merupakan peristiwa saat ovarium melepaskan sel telur.

Sebagian orang mengalami pendarahan saat ovulasi dan dalam kebanyakan kasus, ovulasi hanya akan menghasilkan bercak kecil.

Apabila peristiwa itu terjadi menjelang akhir periode menstruasi, bercak tersebut sering dianggap menstruasi berlangsung lebih lama dari biasanya.

2. Masalah tiroid

Pengaturan berbagai hormon di dalam tubuh merupakan tugas dari kelenjar tiroid.

Bagi perempuan, kelenjar tiroid berhubungan dengan siklus menstruasi.

Apabila kita mempunyai tiroid yang kurang atau terlalu aktif, kita mungkin akan mengalami menstruasi dalam waktu yang lama.

Baca Juga: Mitos Menstruasi: Menggaruk Kulit Saat Menstruasi Bahaya? Ini Jawaban Ahli

3. Endometriosis

Ini merupakan suatu kondisi di mana ada jaringan, yang mirip dengan jaringan yang melapisi rahim, tumbuh di luar rahim.

Nah, jaringan tersebut bisa membengkak dan berdarah akibat repons terhadap hormon.

Hal ini sama seperti yang dilakukan lapisan rahim dalam suatu periode.

Namun, lesi endometriosis tidak dapat keluar dari tubuh. Sehingga, hal tersebut bisa menyebabkan nyeri dan komplikasi lain, seperti adhesi dan kista.

Baca Juga: Pertimbangkan Kelebihan dan Bahaya Ini jika Ingin Memakai Menstrual Cup

4. Fibrinoid atau polip uterus

Fibrinoid merupakan tumor jinak yang terbentuk di dinding rahim. Sementara polip merupakan tumbuhnya warna merah di selaput rahih.

Fibrinoid dan polip adalah masalah umum yang bisa membuat menstruasi lebih lama dari biasanya.

5. Keguguran

Penyebab menstruasi berkepanjangan berikutnya adalah keguguran.

Pada umumnya, keguguran menyebabkan bercak atau pendarahan. Kondisi tersebut bisa saja ringan atau berat dan dapat berlangsung beberapa jam hingga beberapa minggu.

Baca Juga: Bisa Berbahaya, Jangan Abaikan 4 Masalah Menstruasi Ini

6. Kehamilan

Kehamilan juga bisa menjadi penyebab menstruasi berkepanjangan.

Diketahui, beberapa perempuan mengalami pendarahan ringan pada awal kehamilan.

Pendarahan itu bisa terjadi dengan atau tanpa tanda kehamilan lainnya seperti mual.

Perlu diperhatikan, pendarahan yang tidak normal dan nyeri panggul selama kehamilan mungkin merupakan tanda kehamilan ektopik. Kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi yang serius.

7. Perimenopause

Biasanya, menopause terjadi pada kita jika sudah mendekati usia 50 tahun.

Meski begitu, kadar hormon tubuh sudah mulai berubah beberapa tahun sebelum usia 50 itu.

Nah, hal inilah yang disebut perimenopause.

Pada tahap perimenopause inilah, menstruasi terjadi lebih jarang atau justru lebih sering. Atau bahkan bisa lebih pendek atau lebih lama daripada biasanya. 

Baca Juga: Sering Pakai Pentyliner saat Keputihan? Awas, Bahaya Ini Mengincar

 

8. Kanker serviks

Pendarahan yang tidak normal, termasuk di antara menstruasi dan setelah hubungan intim bisa disebabkan oleh kanker serviks.

Selain itu, kanker serviks juga bisa membuat menstruasi lebih lama dan berat dari biasanya.

9. Polycystic ovary syndrome (PCOS)

Sindrom ini terjadi saat kista sering tumbuh di ovarium.

PCOS juga dapat mempengaruhi kadar hormon dan kesuburan.

Baca Juga: Sering Pakai Pentyliner saat Keputihan? Awas, Bahaya Ini Mengincar

10. Alat kontrasepsi di dalam rahim

Seorang profesional perawatan kesehatan dapat memasukkan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) ke dalam rahim untuk membantu mencegah kehamilan.

Dua jenis utama IUD, hormonal dan nonhormonal, keduanya dapat menyebabkan perdarahan abnormal.

11. Pil KB homonal

Kadar hormon alami di dalam tubuh bisa berubah akibat pil KB hormonal.

Banyak orang yang menggunakan pil KB hormonal untuk mempersingkat atau mengatur menstruasi.

Namun, terkadang cara ini malah dapat membuat menstruasi lebih berat atau lama. 

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)