Proses ini baru bisa dilakukan ketika sudah didapatinya status kromosom seks dari embrio melalui pemeriksaan Preimplantation Genetic Testing (PGT).
PGT dilakukan dengan mengambil sampel dari embrio melalui proses biopsi.
Nah, proses biopsi idealnya dilakukan pada hari kelima perkembangan embrio.
Baca Juga: Rekomendasi Klinik yang Hadirkan Program Bayi Tabung di Yogyakarta
Karena, pada saat itu embrio sudah mencapai tahap perkembangan blastocyst, sehingga dokter sudah dapat membedakan bagian yang akan berkembang menjadi janin (inner cell mass atau ICM) dan yang akan menjadi plasenta (trophectoderm atau TE).
Nantinya, biopsi dilakukan dengan cara mengambil sejumlah sel dari bagian trophectoderm menggunakan laser dan jarum biopsi untuk sampel tadi.
Namun, menurut dr. Mira Krishtania, Sp.And., Dokter Spesialis Andrologi di Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, pemilihan jenis kelamin (gender selection) anak dilakukan hanya pada kondisi-kondisi medis tertentu.
Baca Juga: 11 Tahun Tunggu Momongan, Dea Ananda Akhirnya Jalani Bayi Tabung