Jangan Galau, Ini Cara Memilih Manajer Investasi Reksa Dana yang Tepat

By Presi, Selasa, 7 September 2021 | 12:14 WIB
Ilustrasi cara memilih manajer investasi reksa dana yang benar (SHUTTERSTOCK)

NOVA.id - Banyak orang yang memilih investasi reksa dana karena dianggap aman dan tidak membuat pusing.

Pasalnya, kita bisa mengandalkan manajer investasi untuk mengelola dana yang kita tanamkan pada produk reksa dana.

Agar investasi bisa optimal, kita pun harus pintar atur uang dengan mengetahui cara memilih manajer investasi yang benar.

Baca Juga: Cara Memilih Reksa Dana yang Aman, Simak 4 Hal Ini Biar Makin Cuan!

Dikutip dari Kompas.com, manajer investasi bertugas untuk mengelola portofolio efek (surat berharga) nasabah berdasarkan perjanjian pengelolaan dana, baik bersifat bilateral dan individual yang disusun sesuai peraturan pengawas pasar modal.

Manajer investasi juga mengelola portofolio investasi kolektif untuk kepentingan sekelompok nasabah melalui wadah produk-produk yang diatur dalam peraturan pengawas pasar modal, termasuk reksadana.

Keterampilan manajer investasi dalam mengelola portofolio investasi akan sangat mempengaruhi kinerja dan keberhasilan reksadana.

Oleh karena itu, yuk simak tips atau cara memilih manajer investasi yang benar, seperti yang dikutip Kompas.com dari Cermati.com.

Baca Juga: Makin Banyak Cuan Main Investasi Reksa Dana, Begini Cara Mainnya!

1. Cek legalitas perizinan

Pertama-tama, kita harus memeriksa legalitas perusahaan manajer investasi.

Pastikan manajer investasi sudah resmi terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kita bisa mengecek daftar nama manajer investasi legal melalui website OJK sebelum berinvestasi.

Apabila tidak ada di dalam daftar, artinya perusahaan manajer investasi itu ilegal.

Sahabat NOVA juga perlu waspada dengan penipuan yang mencantumkan logo OJK, sehingga seakan-akan sudah punya izin resmi.

Baca Juga: Catat, Ini 5 Kesalahan Investasi Emas Online yang Bisa Bikin Rugi

2. Lihat kredibilitas dan kinerjanya

Coba perhatikan rekam jejak manajer investasi, baik di masa kini maupun masa lalu.

Jangan pilih yang memiliki rekam jejak buruk dan jangan tergoda keuntungan besar darinya.

Kita bisa memeriksa kinerja manajer investasi melalui portofolio hasil investasi yang pernah dan sedang dikelola.

Atau, bisa juga dengan meminta langsung kepada perusahaan tersebut.

Pastikan Sahabat NOVA memilih manajer investasi yang memiliki rekam jejak bagus, kinerja gemilang, reputasi baik, serta punya nama besar.

Dengan begitu, kita dapat berinvestasi dengan tenang dan aman.

Baca Juga: Hadapi Resesi, Yuk Investasi yang Bisa Mulai dari Seratus Ribuan Ini!

 

3. Cek biaya investasi

Saat berinvestasi, jangan hanya ingin tahu keuntungannya saja, tetapi cari tahu juga soal biaya-biaya yang dikenakan kepada kita.

Biasanya, kita akan dikenakan biaya seperti pembelian unit penyertaan, penjualan kembali, pengalihan unit, dan biaya transaksi maupun transfer bank.

Apabila kita memilih manajer investasi yang punya nama besar, reputasi bagus, dan portofolio kinerja baik, konsekuensinya biaya lebih mahal.

Baca Juga: Mau Investasi Emas Online? Simak 3 Tips Investasi Era Digital ala Dosen UNS

4. Sesuaikan dengan profil risiko

Ada tiga jenis profil risiko seorang investor, yaitu konservatif (sangat aman), moderat (menengah), dan agresif (berani mengambil risiko tinggi).

Jika Sahabat NOVA termasuk tipe konservatif, pilihlah manajer investasi yang pengelolaan dananya tidak memiliki risiko besar.

Namun, biasanya risiko kecil, keuntungannya juga ikut kecil.

Meski begitu, yang terpenting adalah kita memilih manajer investasi yang sesuai dengan profil risiko kita agar tidak menyesal nantinya.

Baca Juga: Trading Saham Versus Nabung Saham, Lebih Untung Main yang Mana?

 

 

Sebelum melakukan investasi reksa dana, kita juga perlu membaca fund fact sheet dan prospektus untuk mengenal seluk beluk produk reksa dana yang dipilih.

Dokumen ini pada umumnya tersedia secara online, sehingga bisa dengan mudah kita cari dan pelajari.

Pastikan Sahabat NOVA melihat kinerja produk reksadana, nilai aktiva bersih, bank kustodian, izin OJK, hingga biaya-biaya investasi reksadana.

Baca Juga: 5 Cara Investasi Emas untuk Pemula, Pilih Emas Antam atau UBS?

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)