Tips untuk Investor Pemula di Pasar Modal
1. Kredibilitas sekuritas dan manajer investasi
Hal pertama yang perlu kita perhatikan saat berinvestasi di saham maupun reksa dana yaitu memeriksa kredibilitas sekuritas dan manajer investasi (MI).
Sekuritas dan MI sama-sama harus memiliki izin dari OJK.
Selain itu, kita juga perlu menelusuri rekam jejak perusahaan-perusahaan tersebut di masa lalu maupun sekarang. Cek kinerjanya lewat portofolio hasil investasi yang pernah dan sedang dikelola.
Baca Juga: Ini Aplikasi untuk Investasi Emas Dinar, Harganya Mulai dari Rp10 Ribu
2. Mulai dari modal kecil
Pasar modal terbuka bagi semua kalangan, termasuk kita yang gajinya pas-pasan.
Dengan memulai dengan modal kecil, kita bisa meminimalisir kerugian apabila tiba-tiba portofolio investasi kita jeblok.
Investasi instrumen pasar modal bisa dimulai dari modal Rp100 ribu. Bahkan investasi reksadana online lebih murah. Dimulai dari Rp10 ribu saja.
3. Jangan terburu nafsu
Jangan terburu-buru, apalagi jika wawasan kita masih terbatas dan belum berpengalaman mengelola risiko.
Lebih baik perlahan tapi pasti dan sambil belajar analisis fundamental dan teknikal, serta cara mengatasi risiko yang muncul.
Jika jam terbang sudah lumayan, ilmu sudah matang, kita bisa lebih agresif dalam investasi untuk memperoleh keuntungan besar.
Kita juga perlu mempertimbangkan profil risiko kita, apakah konservatif, moderat, atau agresif. Jika konservatif, pilihlah reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap.
Kalau moderat, Sahabat NOVA bisa pilih obligasi korporasi maupun reksadana campuran. Sedangkan saham cocok untuk kita yang bertipe agresif.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)