Sehingga, valuasinya bisa bertambah mengalahkan inflasi.
“Potensi cuannya memang jauh lebih tinggi berkat efek compounding,” jelas Paramita.
Sementara itu, kerugian investasi jangka panjang yang bisa kita rasakan yaitu dana yang cenderung tidak mudah untuk dicairkan.
Baca Juga: Cara Investasi Masa Depan Lewat Asuransi, Ini Beragam Kelebihannya
Oleh sebab itu, kita harus melakukan analisis lebih mendalam untuk memilih emiten yang terbaik yang diharapkan akan tumbuh dalam jangka panjang.
“Karena jangka waktu yang disiapkan lebih lama maka jika ada keperluan mendesak maka terpaksa menjual saham dalam kondisi saat itu,” tutur Paramita.
Instrumen investasi jangka panjang yang bisa dipilih yaitu emas, properti, asuransi, dan reksa dana.
Baca Juga: Apakah Cara Kerja Investasi Saham Sama dengan Judi? Begini Jawaban BEI