Sexsomnia juga dapat terjadi bersamaan dengan aktivitas parasomnia lainnya, seperti berjalan sambil tidur atau berbicara.
Gejala ini bisa diperhatikan oleh pasangan atau orang yang berada di dekatnya saat tidur, termasuk mengetahui tingkat agresi seksual yang meningkat secara tidak normal secara acak di malam hari.
Gejala umum sexsomnia, terdiri dari:
- Membelai atau menggosok
- Mengerang
- Napas berat dan detak jantung meningkat
- Berkeringat
- Masturbasi
- Dorongan panggul
- Memulai foreplay dengan orang lain
- Hubungan seksual
- Orgasme spontan
- Lupa ingatan tentang peristiwa seksual
- Berjalan sambil tidur atau berbicara
Baca Juga: Hindari Bahaya, Ini Tips Berhubungan Intim Aman Penderita Hipertensi
Faktor Risiko
Seperti parasomnia lainnya, sexsomnia disebabkan oleh gangguan saat otak bergerak di antara siklus tidur nyenyak.
Gangguan ini sering disebut dengan Confusion Arousals (CAs).
Baca Juga: 7 Penyebab Miss V Berdarah Usai Berhubungan Intim, Waspada Bahaya Ini!
Meskipun penyebab sexsomnia masih belum diketahui, namun memiliki faktor risiko yang jelas, terutama kondisi medis, kebiasaan gaya hidup, pekerjaan, dan obat-obatan yang mengganggu pola tidur.
Faktor risiko yang berpotensi meningkatkan sexsomnia meliputi:
- Kurang tidur
- Kelelahan ekstrem
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Penggunaan obat-obatan terlarang
- Kecemasan
- Tertekan
- Kondisi tidur yang buruk (terlalu terang, berisik, atau panas)
- Jadwal tidur yang buruk
- Kerja shift, terutama pekerjaan dengan stres tinggi
- Berbagi tempat tidur dengan seseorang, terlepas dari hubungan keduanya
Jadi, itulah definisi, gejala, faktor risiko yang berkaitan dengan sexsomnia atau gangguan tidur dengan melakukan aktivitas sexsual tanpa sadar ya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judul Mengenal Sexsomnia, Gangguan Tidur Yang Membuat Seseorang Melakukan Aktivitas Seks Tanpa Sadar