Bersama Smile Train Indonesia, Mari Stop Bullying Bibir Sumbing!

By Maria Ermilinda Hayon, Jumat, 17 September 2021 | 00:00 WIB
Media Briefing Stop Bullying Bibir Sumbing dari Smile Train Indonesia ()

 

NOVA.id – Tidak ada satu orang anak pun yang mau terlahir dengan bibir sumbing.

Sebagai ibu pun tak berharap anaknya lahir dengan kondisi yang tak sempurna.

Namun, jika hal ini terjadi, tidak ada yang bisa disalahkan.

Baca Juga: Smile Train Indonesia Gelar Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing

Bibir sumbing bukanlah keselahan ibu, anak, atupun disebabkan karena kutukan seperti mitos yang berkembang, ya.

Bibir sumbing adalah kelainan bawaan lahir yang ditandai dengan adanya celah pada bibir, baik di tengah atau sisi kanan dan kiri bibir.

Bibir sumbing ini membuat anak jadi memiliki banyak kekurangan yang membuat mereka butuh banyak bantuan, bukan hanya fisik tapi juga mentalnya menghadapi stigma. 

Baca Juga: Apa Penyebab Kelahiran Anak Bibir Sumbing? Ini Penjelasan Dokter

Secara alami, kondisi bibir sumbing dan/atau celah langi-langit mulut berpotensi membawa dampak fisik seperti kesulitan bicara, makan, dan bernafas, sehingga penanganan sebaiknya dilakukan sedini mungkin.

Kondisi fisik yang berbeda ini juga bisa berdampak pada kesehatan mental anak bibir sumbing.

Sayangnya, masih terus terjadi bullying dan stigma pada anak bibir sumbing di masyarakat, termasuk keluarga anak sendiri.

Baca Juga: Uniqlo Luncurkan Toko Online, Hadirkan Beragam Promo Menarik

Dari perjalanan Smile Train Indonesia sejak 2002 untuk mengedukasi dan mengajak keluarga pasien untuk bisa mengikuti operasi bibir sumbing, banyak ditemukan kasus-kasus di mananya adanya tekanan sosial yang menganggap bibir sumbing adalah aib keluarga.

Sehingga, banyak keluarga yang menolak, padahal ini mengkhawatirkan bagi kesehatan fisik maupun mental anak. 

Atas dasar itulah, Smile Train Indonesia meluncurkan kampanye Stop Bullying Anak Bibir Sumbing!.

Baca Juga: Sambut Hari Pertolongan, Nirina Zubir Bagikan Tips Pertolongan Pertama

 

 

 

 

Perlu kita sadari bahwa anak-anak dengan bibr sumbing ini banyak menerima penolakan dari lingkungan sekitar, apalagi saat mereka sudah masuk ke jenjang sekolah.

"Mereka sudah mengerti perbedaan, dan bahkan membuat lingkungan sekitar memberikan labeling untuk anak bibir sumbing. Mungkin sekali dua kali mereka masih terima, tapi kalau terus-terusan, lambat laun banyak bullying yang diterima itu yang membuat mereka merasa minder dan tidak mau meneruskan sekolah," ujar Erwin Marpaun, program manager – West Region, Smile Train Indonesia dalam Media Briefing bertajuk "Stop Bullying Bibir Sumbing" Lindungi Kesehatan Mental Mereka oleh Smile Train Indonesia.

Untuk itulah, Erwin mengatakan bahwa Smile Train Indonesia mencoba lebih fokus lagi kepada edukasi bibir sumbing ke masyarakat.

Baca Juga: Makin Canggih, Kini Layanan Tindakan Laser di RS Premier Bintaro untuk Multiplatform

"Ya, jika Anda melihat atau mengetahui anak-anak dengan keadaan sumbing, mohon untuk tetap di-support. Jadi dengan adanya kampanye ini, kita juga ingin mengajak masyarakat bahwa, ayok kita terima, kita temani, kalau kita tahu informasi, ya kita bantu akses untuk operasi," lanjut Erwin.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)