Produk-produk saham yang dijual sudah dipilihkan sesuai kategori syariah sehingga lebih aman.
“Jadi risikonya bukannya minim, tapi lebih kecil dibanding konvensional. Sudah lebih dipilih."
"Lebih aman, karena istilahnya sudah dijagain sejak awal dengan aturan-aturan sesuai syariat,” lanjutnya.
Di sisi lain, karena memiliki risiko yang lebih kecil, maka imbal hasil dari investasi syariah pun tergolong rendah.
Baca Juga: Cara Sukses Investasi ala Lo Kheng Hong, Satu Hal Ini Jadi Kuncinya!
Menurut Tejasari, imbal hasil dalam investasi syariah bisa tergantung pada dua hal.
Pertama, jenis produk investasinya. Hal ini lebih karena pilihan produk yang terbatas.
Misalnya, dalam saham syariah atau reksa dana syariah, produk pilihannya lebih sedikit yang masuk kategori.
“Produk-produk yang masuk ke Jakarta Islamic Index, kan juga lebih sedikit. Sehingga pemilihan saham-sahamnya sama manager investasi enggak bisa seluas yang konvensional."