Tapi, ada risikonya enggak, sih?
Beberapa orang mungkin saja mengalami efek samping langsung, seperti merasa lelah, nyeri pada daerah tubuh tertentu, atau sakit kepala.
Namun, umumnya efek tersebut akan hilang dalam beberapa hitungan jam atau hari.
Meskipun jarang terjadi, chiropractic bisa saja berisiko menyebabkan stroke, terjepitnya saraf, atau masalah pada lempengan tulang (herniated disk).
Baca Juga: Tips Kesehatan Tabloid NOVA Minggu Ini: Benarkah Air Purifier Bisa Bunuh Virus Corona?
Maka itu, jika ingin terapi chiropractic pastikan bahwa terapisnya sudah memiliki sertifikasi profesional.
Pastikan juga kondisi tubuh kita boleh mengikuti terapi. Pasalnya, tidak semua orang boleh melakukan terapi chiropractic ini, lho.
Selain orang dengan tulang retak atau patah, orang dengan osteoporosis parah, punya risiko stroke, kelainan tulang, mati rasa, dan kanker tulang belakang tidak disarankan melakukan terapi ini.
Untuk itu, lebih baik jika kita berkonsultasi ke dokter terlebih dulu sebelum memilih chiropractic sebagai terapi alternatif.
Baca Juga: Tips Kesehatan Tabloid NOVA Minggu Ini: Mandi saat Tubuh Sedang Demam, Bolehkah?