NOVA.id - Sukses berinvestasi tidak tercipta dalam hitungan hari.
Mempelajari kepribadian kita sebagai investor dan seluk beluk dunia investasi membutuhkan waktu dan kesabaran.
Meski begitu, berikut ini ada 7 panduan agar kita bisa mengetahui langkah-langkah atau cara investasi yang tepat serta mengetahui apa yang harus diwaspadai.
Baca Juga: Kenali Switching dalam Reksa Dana, Cara Agar Investasi Bisa Makin Cuan
1. Mulai berinvestasi
Investasi yang sukses adalah sebuah perjalanan, bukan peristiwa satu kali, dan kita pun harus mempersiapkan diri seolah-olah kita akan melakukan perjalanan panjang.
Mulailah dengan menentukan tujuan, kemudian rencanakan perjalanan investasi dengan tepat.
Misalnya, tentukan apakah kita ingin pensiun pada usia 55 tahun atau lebih muda? Kemudian tentukan berapa banyak uang yang kita perlukan untuk mewujudkannya.
Ya, kita harus terlebih dahulu menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini. Rencana yang kita buat akan tergantung pada tujuan investasi kita.
Baca Juga: Ini 2 Manfaat Penting Diversifikasi Investasi, Investor Wajib Tahu!
2. Ketahui apa yang berhasil di pasar
Sahabat NOVA bisa mencoba untuk membaca buku atau ikuti kursus investasi yang berhubungan dengan ide-ide keuangan modern.
Belajarlah dari orang-orang yang mengemukakan teori seperti optimasi portofolio, diversifikasi, dan efisiensi pasar.
Berinvestasi adalah kombinasi antara ilmu (fundamental keuangan) dan seni (faktor kualitatif).
Setelah kita mengetahui apa yang berhasil di pasar, kita dapat membuat aturan sederhana yang sesuai untuk kita.
Misalnya, investor kawakan Warren Buffett mengungkapkan gaya investasinya yang sederhana terangkum dalam kutipan terkenal ini, "Jangan pernah berinvestasi pada hal yang tidak dapat dipahami."
Baca Juga: Pemilik Gaji Rp4 Juta Juga Bisa Berinvestasi, Yuk Lakukan 4 Cara Ini!
3. Ketahui strategi investasi kita
Tidak ada yang tahu diri kita selain diri kita sendiri. Cobalah mengidentifikasi kepribadian diri sendiri. Cara itu akan membantu kita berinvestasi dengan tepat.
Model perilaku yang sangat berguna akan membantu investor untuk memahami diri mereka sendiri.
Dikembangkan oleh Tom Bailard, Larry Biehl, dan Ron Kaiser, berikut ini model klasifikasikan investor menurut dua karakteristik kepribadian.
- Individualist: berhati-hati dan percaya diri, sering mengambil pendekatan do-it-yourself
- Adventurer: mudah berubah, berjiwa wirausaha, dan berkemauan keras
- Celebrity: pengikut mode investasi terbaru
- Guardian: sangat menghindari risiko, pemelihara kekayaan
- Straight Arrow: berbagi karakteristik dari semua hal di atas secara merata
Baca Juga: 7 Tips Keuangan Ibu Rumah Tangga, Salah Satunya Belajar Investasi
Hasil investasi terbaik cenderung diwujudkan oleh seorang individualis, atau seseorang yang menunjukkan perilaku analitis dan percaya diri serta memiliki pandangan yang baik terhadap nilai.
Namun, jika kita berkarakter adventurer, kita masih dapat mencapai kesuksesan investasi jika kita bisa menyesuaikan strategi.
Dengan kata lain, terlepas dari kelompok mana kita masuk, kita harus mengelola aset inti dengan cara yang sistematis dan disiplin.
Baca Juga: Cocok untuk Para Pemula, Pahami Soal Strategi Dollar Cost Averaging
4. Kenali teman dan musuh
Waspadalah terhadap teman palsu yang hanya berpura-pura berada di pihak kita.
Kita juga harus ingat bahwa sebagai investor, kita bersaing dengan lembaga keuangan besar yang memiliki lebih banyak sumber daya, termasuk akses informasi yang lebih besar dan lebih cepat.
Selain itu, kita sendiri berpotensi menjadi musuh bagi diri kita sendiri.
Tergantung pada kepribadian, strategi dan keadaan tertentu, kita mungkin menyabot kesuksesan kita sendiri.
Kita mungkin saja akan melawan tipe kepribadian sendiri demi mengikuti tren pasar terbaru dan mencari keuntungan jangka pendek.
Jujurlah dengan diri sendiri, dan identifikasi serta ubah faktor-faktor yang mencegah kita bisa sukses berinvestasi.
Baca Juga: Mudah dan Banyak Untung, Ini Jenis Investasi Properti yag Bisa Dipilih
5. Temukan jalur investasi yang tepat
Tingkat pengetahuan, kepribadian, dan sumber daya bisa menentukan jalan yang kita pilih.
Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Dengan kata lain, kita harus melakukan diversifikasi.
Atau, bisa juga menaruh semua telur dalam satu keranjang, tetapi perhatikan keranjang dengan hati-hati.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Pentingnya Cara Investasi Properti Bagi Perempuan
Kombinasikan kedua strategi ini dengan membuat taruhan taktis pada portofolio pasif inti.
Sebagian besar investor sukses memulai dengan portofolio terdiversifikasi berisiko rendah dan secara bertahap belajar sambil melakukan.
Ketika kita memperoleh pengetahuan yang lebih besar dari waktu ke waktu, kita menjadi lebih cocok untuk mengambil sikap yang lebih aktif dalam portofolio kita.
Baca Juga: Investasi Syariah Minim Risiko, Apakah Keuntungannya Juga Minim?
6. Lakukan dalam jangka panjang
Berpegang teguh pada strategi jangka panjang yang optimal mungkin bukan pilihan investasi yang paling menarik.
Namun, peluang kita untuk sukses akan meningkat jika kita tetap berada di jalur ini.
Baca Juga: Sebut Barang Branded Tak Penting, Boy William Pilih Jor-joran Investasi
7. Bersedia belajar
Pasar sulit diprediksi, tetapi satu hal yang pasti adalah pasar akan bergejolak.
Belajar menjadi investor yang sukses adalah proses bertahap dan membutuhkan perjalanan yang panjang.
Jika melakukan kesalahan, akui itu dan belajarlah dari kesalahan tersebut.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)