Berminat Investasi Obligasi? Perhatikan 3 Risiko Ini Terlebih Dahulu

By Presi, Jumat, 1 Oktober 2021 | 12:20 WIB
Ilustrasi cara investasi obligasi dan risikonya (wutwhanfoto)

NOVA.id - Banyak instrumen investasi yang bisa kita pilih, salah satunya adalah obligasi.

Berdasarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), obligasi merupakan surat utang dalam jangka waktu tertentu yang diperjualbelikan di pasar modal.

Cara investasi obligasi juga terbilang cocok untuk investor pemula karena menjanjikan dan minim risiko.

Baca Juga: Pilih Investasi Reksa Dana Obligasi atau Saham? Ini Kata Ahli

Obligasi biasanya berisi janji dari pihak debitur (penerbit obligasi) untuk membayar imbalan, berupa bunga (kupon) pada periode tertentu kepada kreditur alias investor (pembeli obligasi).

Nah, debitur tugasnya harus melunasi pokok utang pada akhir waktu yang telah ditentukan kepada investor.

Dibanding produk investasi lainnya, nilai investasi obligasi relatif stabil.

Baca Juga: Cari Tahu Cara Investasi Obligasi, Kenali Dahulu Jenis-jenisnya di Sini

Sehingga, tak sedikit orang yang memilih berinvestasi pada obligasi karena dinilai minim risiko.

Meski begitu, minim risiko bukan berarti tidak ada risiko, ya!

Rupanya, investasi obligasi memiliki 3 risiko yang perlu Sahabat NOVA cermati.

Dikutip Parapuan dari Kompas.com, berikut ini tiga risiko investasi obligasi.

Baca Juga: Bingung Pilih Reksa Dana atau Saham? Ini Investasi Tepat bagi Perempuan!

1. Risiko likuiditas

Surat obligasi bisa diperjualbelikan di antara para investor.

Nah, hal ini bisa memunculkan potensi kerugian jika saat kita hendak menjual obligasi, tidak ada yang bersedia membelinya.

Sehingga, hal itu membuat kita terpaksa harus menjual obligasi dengan harga rendah.

Baca Juga: Sama-Sama Tawarkan Keuntungan Berlipat, Lebih Baik Pilih Investasi ORI atau Reksa Dana?

 

2. Risiko gagal bayar

Obligasi merupakan janji untuk membayar.

Sehingga risiko paling besar adalah si penerbit tidak dapat memenuhi kewajibannya.

Baca Juga: Cara Tepat Investasi Mata Uang Asing, Perhatikan 4 Hal Penting Ini

3. Risiko perubahan inflasi dan suku bunga

Perubahan inflasi dan suku bunga bisa mempengaruhi harga obligasi.

Apabila inflasi dan suku bunga meningkat, maka harga obligasi akan turun. Begitu pula sebaliknya.

Oleh karena itu, jika kita berinvestasi obligasi dengan tujuan dijual kembali, perhatikanlah inflasi dan suku bunga.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)