Hanya Ada 4 Strategi Investasi di Dunia, Ini Penjelasannya dari Pakar!

By Presi, Sabtu, 2 Oktober 2021 | 08:00 WIB
Ilustrasi strategi dan cara investasi (istock)

NOVA.id - Setiap investor tentu menginginkan investasinya berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan yang optimal sesuai tujuan.

Tentu saja hal itu bisa terwujud, jika kita mengetahui strategi atau cara investasi yang tepat.

Bicara soal cara investasi, pakar investasi Ryan Filbert mengatakan ada 4 strategi investasi di dunia ini.

Baca Juga: Berminat Investasi Obligasi? Perhatikan 3 Risiko Ini Terlebih Dahulu

Hal itu dikatakan Ryan dalam siaran Radio Smart FM Seperti Apa Investasi Jangka Panjang Yang Baik pada Rabu lalu (29/09) dikutip dari Sonora.

Nah, berikut ini 4 strategi yang bisa Sahabat NOVA terapkan dalam melakukan investasi jangka panjang.

Apa saja?

Baca Juga: Cara Tepat Investasi Mata Uang Asing, Perhatikan 4 Hal Penting Ini

1. Lump-sum strategy

Strategi investasi ini dilakukan dengan cara memborong aset sekaligus dan tidak menabung secara berkala.

Kemudian, aset yang sudah dibeli itu akan dibiarkan sampai jangka waktu 15 sampai 20 tahun.

Setelah itu, investor akan mendapatkan keuntungannya.

Ryan mengatakan, strategi investasi ini tidak cocok untuk orang yang memiliki pendapatan reguler.

Baca Juga: Anti Kalang Kabut untuk Dana Pendidikan Anak, Coba 4 Investasi Ini

Cara ini lebih cocok untuk yang tiba-tiba mendapatlan warisan atau bonus yang besar.

Dengan memborong, keuntungannya kita bisa berinvestasi dengan modal murah.

Dan dalam jangka waktu sampai 20 tahun mendatang, kita bisa mendapat untung berkali lipat.

Di sisi lain, strategi ini juga bisa berbahaya karena sekali salah, kita tak akan punya 'peluru' untuk membeli lainnya.

 Baca Juga: Punya Uang Rp5 Juta, Ini Cara Dapat Untung dari Investasi Reksa Dana

2. Dollar-cost averaging

Dollar-cost averaging memungkinkan kita membeli produk investasi secara berkala atau dicicil dengan nominal yang sama di setiap setoran.

“Ini bisa dibilang investasi tanpa otak, yang penting disiplin,” kata Ryan.

Dengan strategi ini, kita akan terhindar dari risiko yang besar.

Selain itu, tidak begitu ada batas waktu menghentikan investasi, tergantung waktu yang Sahabat NOVA tenggatkan.

Baca Juga: Investor Wajib Tahu, Bagaimana Cara Dividen untuk Bisa Bebas Pajak?

Meski tidak mengeluarkan uang yang sangat besar, strategi ini tidak bisa memberikan untung optimal.

Namun, hasil itu juga selaras dengan potensi kerugian yang juga tidak maksimal.

Strategi ini cocok untuk yang ingin berinvestasi dengan reksa dana.

Baca Juga: Perempuan Disebut Lebih Pintar Investasi dari Laki-Laki, Ini Alasannya

 

3. Constant share method

Berbeda dengan dollar-cost averaging, pada strategi ini, kita akan sama jumlah dengan yang dibelinya.

Sehingga, yang kita pastikan adalah jumlah yang diterima, bukan berapa besar setorannya.

Baca Juga: Dollar Cost Averaging, Cara Investasi dengan Strategi Cerdas

4. Value averaging method

Strategi ini memastikan pertumbuhan tiap bulannya sesuai harapan.

Karena itu, value averaging method ini jarang digunakan karena memerlukan metode yang ketat.

Biasanya, investor menetapkan target di awal dan berharap di akhir periode investasi hasilnya sesuai berdasarkan kalkulasi pertama.

Apabila setiap bulan pertumbuhan yang diharapkan tidak terjadi, maka investor akan menambah investasi agar mencapai target.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)