Menonton Video di Sosial Media Bisa Bahaya untuk Otak, Ini Alasannya

By Ratih, Minggu, 3 Oktober 2021 | 18:10 WIB
Ilustrasi sosial media (Wiyada Arunwaikit)

Saat hanyut ke dalam platform media sosial seperti TikTok, Netflix, atau Twitter, manusia sejatinya mengejar kebahagiaan melalui dopamin.

Dopamin adalah neurotransmitter yang dilepaskan oleh sistem penghargaan otak, dan menghasilkan perasaan senang, serta memotivasi kita untuk menemukan kejutan lain.

Penelitian dari 2016 di Current Biology menunjukkan bahwa ketika orang mendapatkan dorongan dopamin dari sesuatu, mereka cenderung memperhatikan hal serupa di masa depan.

Baca Juga: Rawan Bahaya, Hindari Memarkir Kendaraan di Tempat Ini Saat Hujan

Sebuah studi lain pada tahun 2020 di Nature Scientific Reports menemukan bahwa orang yang menggunakan banyak media sosial menunjukkan tanda-tanda impulsif ekstra. Mereka mudah mengklik sesuka hati.

World Psychiatry pada tahun 2019, misalnya, menemukan bahwa orang yang melakukan banyak tugas di media sosial cenderung tidak berhasil dengan baik pada tugas-tugas yang mengharuskan mereka untuk menyaring distraksi alias gangguan.

Begitu pula survei yang dilakukan oleh peneliti Kanada untuk Microsoft menemukan bahwa orang cenderung kehilangan minat pada apa yang mereka tonton setelah sekitar 8 detik, jika itu tidak cukup mengalihkan.

Baca Juga: Ini 5 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga, Bahaya atau Tidak?

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)