Menopause Dini, Apakah Bahaya? Simak Penjelasannya Berikut Ini

By Widyastuti, Sabtu, 9 Oktober 2021 | 18:32 WIB
Menopause (ilustrasi) (istock)

NOVA.id - Setiap perempuan memiliki masa suburnya masing-masing.

Namun, pada masanya perempuan akan mengalami menopause.

Menopause sendiri merupakan suatu kondisi di mana perempuan telah melewati dua belas bulan berturut-turut tanpa periode menstruasi.

Rata-rata perempuan mengalami menopause saat berusia di atas 50 tahun. Biasanya terjadi antara usia 51 dan 52 tahun.

Baca Juga: Ibu Harus Tahu, Ini Urutan Membersihkan Jendela Rumah yang Tepat

Akan tetapi ada beberapa kasus perempuan mengalami menopause sebelum usia itu, atau disebut dengan menopause dini.

Mengutip dari Cleveland Clinic, menopause dini terjadi pada perempuan sebelum usia 45 tahun.

Sedangkan ketika hal ini terjadi sebelum usia 40 tahun disebut dengan menopause prematur.

Gejala dan kondisi ini mirip seperti yang terjadi pada menopause alami.

Menopause dini dan menopause prematur adalah kondisi di mana seorang perempuan mengalami menopause pada usia lebih awal dari yang biasanya diharapkan.

Kedua kondisi tersebut dapat mengakibatkan perempuan tidak dapat hamil.

Jika tidak ada penyebab medis atau pembedahan yang jelas untuk menopause dini, ini disebut insufisiensi ovarium primer (POI).

Baca Juga: Ibu Harus Tahu, Jangan Bersihkan Wajan Besi Pakai Sabun Cuci Piring

Mengutip dari WebMD, selain berurusan dengan hot flashes, perubahan suasana hati, dan gejala lain yang menyertai menopause, banyak perempuan yang mengalami menopause dini harus mengatasi masalah fisik dan emosional tambahan.

Misalnya, karena menopause menandakan akhir masa subur seorang perempuan, seorang perempuan yang ingin hamil kemungkinan besar akan mengalami kesulitan.

Gejala Menopause Dini

Lalu apa saja gejala dari menopause dini?

Gejala menopause dini seringkali sama dengan yang dialami oleh perempuan yang mengalami menopause alami dan mungkin termasuk:

- Haid tidak teratur atau terlewat- Haid yang lebih berat atau lebih ringan dari biasanya- Hot flashes (perasaan hangat tiba-tiba yang menyebar ke seluruh tubuh bagian atas)- Gejala-gejala ini merupakan tanda bahwa ovarium memproduksi lebih sedikit estrogen.

Baca Juga: Cara Investasi Reksadana di Bibit, Ini Langkah Membayar dengan GO-PAY

Seiring dengan gejala di atas, beberapa perempuan mungkin mengalami:

- Kekeringan vagina (vagina juga bisa menjadi lebih tipis dan kurang fleksibel)- Iritabilitas kandung kemih dan memburuknya kehilangan kontrol kandung kemih (inkontinensia)- Perubahan emosional (iritabilitas, perubahan suasana hati, depresi ringan)- Kulit, mata, atau mulut kering- Gairah seks menurun

Baca Juga: Coba Cara Membersihkan Gigi Kuning Berikut, Langsung Kinclong!

Penyebab Menopause Dini

Melansir Cleveland Clinic, menopause dini dapat disebabkan oleh kondisi medis atau pengobatan atau mungkin tidak diketahui penyebabnya (spontan).

Kemungkinan faktor yang dapat menyebabkan menopause dini meliputi:

- Menjalani operasi yang mengangkat indung telur.- Menjadi perokok.- Melakukan operasi pengangkatan rahim (histerektomi).- Efek samping kemoterapi atau radiasi.- Memiliki riwayat keluarga menopause pada usia dini.

 

Memiliki kondisi medis tertentu, termasuk:

- Kelainan kromosom (Fragile X, sindrom Turner).- Penyakit autoimun (yaitu rheumatoid arthritis, penyakit radang usus).- HIV dan AIDS .- Mengalami infeksi tertentu, termasuk gondongan.- Jika kamu memiliki gejala di atas serta faktor-faktor risiko yang menyertai, segera hubungi dokter untuk memastikan kondisimu.

Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judul Menopause Dini Terjadi di Usia Berapa? Kenali Penyebab dan Gejalanya

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)