NOVA.id – Merayakan Hari Guru Internasional pada 5 Oktober, Education New Zealand (ENZ), bermitra dengan Jaringan Sekolah Cikal, menyelenggarakan School Influencer Workshop (Lokakarya Pemengaruh Sekolah).
Kegiatan ini untuk membekali guru dengan pengetahuan tentang alat-alat digital untuk membangun ruang kelas dan kurikulum sains yang lebih efektif.
Berlangsung pada 9 Oktober 2021 mulai pukul 09.00 hingga 11.00, lokakarya ini dibimbing oleh Dr. Sriparna Saha, seorang kandidat PhD jurusan GeoEducation di University of Canterbury, New Zealand.
Baca Juga: Rayakan Hari Guru Nasional, McDonald's Sediakan Ruang Kelas Daring untuk 300 Guru
Jaringan Sekolah Cikal menyelenggarakan pendidikan untuk siswa di Indonesia mulai dari tingkat pra-sekolah hingga sekolah menengah, yang mengaplikasikan metode pengajaran inovatif untuk mentransformasikan definisi pendidikan yang konvensional.
Lima puluh peserta School Influencer Workshop terdiri dari para pendidik dari Jaringan Sekolah Cikal.
Sementara lebih banyak ruang kelas mengadopsi teknologi digital sebagai hasil dari pandemi yang masih berjalan, lebih dari 67 persen guru di Indonesia melaporkan kesulitan dalam mengoperasikan perangkat dan menggunakan platform pembelajaran daring untuk memenuhi kebutuhan para siswa.
Baca Juga: Tepat di Hari Guru Nasional, Hadir Zenius untuk Guru yang Merupakan Manajemen Pembelajaran Gratis
Pentingnya teknologi informasi dan komunikasi menjadi semakin nyata seiring semakin banyaknya guru yang mencari cara-cara baru untuk melibatkan para siswanya dan menawarkan pengalaman belajar yang lebih kaya.
Edisi School Influencer Workshop kali ini memperkenalkan pada para guru serangkaian sumber daya digital yang memungkinkan mereka untuk menciptakan kurikulum baru yang berpusat di sekitar gunung berapi.
Para guru akan berkenalan dengan alat-alat digital yang berbeda seperti karya wisata virtual, platform daring, dan penceritaan digital yang akan lebih jauh meningkatkan kurikulum sains mereka dan melibatkan para siswa di masa interaksi tatap muka menjadi terbatas.
Dr. Srirparna Saha aktif menggunakan penceritaan digital dalam merancang materi edukasi untuk mengajarkan tentang gunung berapi Caldera.
Baca Juga: Dukung Pendidikan Indonesia, TikTok Luncurkan Buku Panduan Keamanan Digital untuk Pengajar
Dalam lokakarya, ia berbagi praktik-praktik terbaiknya untuk solusi inovatif menggabungkan penceritaan dan komunikasi dengan sains dan seni.
New Zealand dan Indonesia sendiri berbagi kesamaan besar dalam hal gunung berapi.
Kedua negara memiliki banyak gunung berapi dan penting untuk mempelajarinya.
“Menggunakan teknologi dan peralatan digital untuk mengajar dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa, khususnya ketika mereka belajar tentang topik-topik menarik seperti gunung berapi,” jelasnya.
Baca Juga: Mau Investasi Dana Pendidikan Anak? Coba Lakukan 7 Hal Ini Dulu
“Saya merasa terhormat dapat membawa sebagian pengalaman saya dalam menggunakan peralatan digital dalam pekerjaan saya pada para guru yang akan mengikuti lokakarya. Saya berharap ini menjadi sesi yang menarik bagi para guru dari masyarakat luas,” papar Dr. Saha.
Menyusul erupsi gunung berapi di Indonesia baru-baru ini, lebih banyak orang mengkhawatirkan kurangnya pemahaman terhadap gunung berapi di seluruh negeri yang berpotensi dapat mencegah kerusakan bagi masyarakat.
Lokakarya ini dirancang untuk memperbaiki pengajaran tentang gunung berapi dan tanda-tanda peringatan dini bagi kelompok yang lebih luas melalui pendidikan.
Lokakarya ini merupakan yang terbaru dari serial School Influencer Workshop dari ENZ yang bermula pada 2017. Rangkaian lokakarya ini menggarisbawahi tujuan ENZ yaitu diplomasi pengetahuan, berbagi keahlian, kursus, dan keterampilan yang dimiliki New Zealand untuk ditawarkan pada masyarakat internasional.
Baca Juga: KIWI Challenge 2021 Digelar, Angkat Tema Teknologi Pendidikan
Direktur Regional Asia ENZ, Ben Burrowes, berkata bahwa lokakarya ini menegaskan komitmen New Zealand untuk berbagi informasi dan pengetahuan dengan lebih banyak pemerintah, sekolah, dan masyarakat di seluruh dunia.
Ujarnya, “Menggabungkan aspek digital dalam mengajar menjadi sangat penting di tahun-tahun belakangan ini, khususnya dengan pembelajaran virtual yang kini hampir menjadi sebuah jalan hidup.”
“Mengeksplorasi dan menggunakan sumber daya digital terbaik yang tersedia yang bermanfaat bagi para siswa kami dan siswa di seluruh dunia merupakan fokus ENZ dan kami senang dapat berbagi sebagian dari pengalaman University of Canterbury di dalamnya melalui School Influencer Workshop yang akan datang.”
“Kami berharap bahwa para guru yang berpartisipasi akan termotivasi untuk memperkenalkan cara-cara mengajar yang baru yang dapat memuaskan rasa ingin tahu para siswa dalam sains terkait gunung berapi,” tambahnya.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini Cara Sederhana Investasi Jangka Panjang
Menurut Indri Savitri, Wakil Kepala Bagian Kurikulum Jaringan Sekolah Cikal, “Melalui pengetahuan yang akan didapat para guru kami dari School Influencer Workshop, mereka akan mampu merancang kurikulum untuk para siswa kami yang tak hanya bermakna namun juga menyenangkan.”
Ini sesuai dengan komitmennya untuk mengimplementasikan kurikulum yang terpersonalisasi dan berbasis-digital untuk mengembangkan potensi setiap siswa.
“Kami mengapresiasi kolaborasi bersama ENZ ini dan menantikan adanya lebih banyak kemitraan untuk meningkatkan keterampilan para guru kami,” tutupnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)