Mengenal Budidaya Maggot, Mengurai Sampah Organik Sambil Raup Untung

By Dinni Kamilani, Jumat, 22 Oktober 2021 | 06:30 WIB
Maggot (Elena Schweitzer)

NOVA.id -  Setiap hari dari aktivitas rumah tangga, pasti kita menghasilkan yang namanya sampah organik.

Sampah sisa makanan seperti sayuran atau buah-buahan, bumbu dapur yang sudah tak terpakai, hingga dedaunan yang rontok di halaman rumah.

Asal tahu saja, di antara banyaknya sampah di Indonesia, setidaknya lebih dari 50 persen atau sekitar 60 persen merupakan sampah organik.

Baca Juga: Ajifol, Terobosan Ajinomoto untuk Dukung Budidaya Tani Berkelanjutan

Jika tidak diolah dengan tepat, bukan hanya menimbulkan bau tidak sedap, tapi juga berbahaya.

Pasalnya, sampah organik bisa menghasilkan gas metana yang berisiko menciptakan ledakan dan juga pemanasan global.

Langkah kecil yang kita lakukan, tentu saja dapat membantu mengurangi risiko bahaya yang bisa terjadi.

Maka itu, banyak masyarakat yang mulai mengolah sendiri sampah organiknya.

Baca Juga: Akuaponik Bercocok Tanam dan Budidaya Ikan Bermodal Rp20 Ribu

Mulai dari mengolahnya menjadi pupuk kompos, cairan serbaguna eco enzyme, hingga yang terbaru adalah dengan budidaya maggot atau belatung.

Selain jadi solusi atasi limbah organik, ternyata budidaya maggot juga kian dilirik sebagai peluang bisnis menjanjikan. Kok, bisa?

Bukan Belatung Biasa

Bukan belatung biasa tentunya, maggot yang dibudidayakan bernama black soldier fly (BSF) atau dikenal juga lalat tentara hitam.

Baca Juga: Anti Ribet! Ini Cara Bikin Biopori untuk Resapan Air dan Cegah Banjir

Secara fisik, lalat hitam ini bertubuh lebih panjang dan ramping dibandingkan lalat umumnya.

Maggot BSF ini adalah bentuk pertama dari BSF, sebelum berubah menjadi lalat dewasa.

Fase perkembangan BSF ini dimulai dari larva, prepupa, pupa, dan lalat dewasa. Semuanya memakan waktu 40 hingga 45 hari.

Baca Juga: Buah Lerak, Bahan Pembersih Serba Guna yang Ramah Lingkungan

Maggot ini mengandung protein dan lemak tinggi sehingga sangat baik digunakan sebagai pakan semua jenis unggas hingga ikan.

Tak sampai di situ, kotoran maggot juga bisa dijadikan pupuk organik, padat, atau cair.

Semua Bisa Jadi Cuan

Menurut Muhammad Ardhi Elmeidian, dari Paguyuban Pegiat Maggot Nusantara, ternak maggot ini terbukti efektif mengurai sampah organik yang ada.

Baca Juga: Yuk! Mengenal Eco Enzyme, Cairan Serbaguna dari Sampah Kulit Buah

Kata Ardhi, maggot memiliki kemampuan mengonsumsi sampah organik tiga hingga lima kali lipat dari bobot tubuhnya selama kurang dari 24 jam.

“Tergantung dari jenis sampahnya, kalau sampahnya lembut dan sudah basi bisa lebih cepat. Misalnya, maggot-nya 1 kilogram dan ada sampah 3 kilogram, itu kurang dari 4 jam habis,” sambungnya.

Di sisi lain, dilansir dari Kompas.com, Guru Besar Riset Ekonomi Pertanian Agus Pakpahan mengatakan, setiap ekor lalat tentara hitam rata-rata menghasilkan 500 maggot dalam satu siklus hidupnya.

Baca Juga: Tidak Sulit, Begini 5 Trik Mudah Merawat si Cantik Kaktus Mini

 

 

Jadi, apabila ada 20 ekor, nantinya akan ada 10.000 maggot. Dalam satu hari, 10.000 maggot mampu mengurai 1 kilogram sampah rumah tangga (sisa makanan) dalam 24 jam dan menyisakan 200 gram sampah terurai yang biasa disebut bekas maggot (kasgot).

Nah, kasgot ini dapat langsung dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Sementara itu, maggot yang baru saja menyelesaikan tugas mengurai sampah, dalam tiga hari akan bermetamorfosis menjadi pre-pupa (fase puasa).

Kata Ardhi, di pasaran maggot ini cukup laku, bahkan tak jarang stoknya masih kurang untuk memenuhi permintaan yang ada.

Baca Juga: Anti Ribet, Begini 5 Tips Sukses Bercocok Tanam untuk Pemula

Makanya, jadi peluang pengusaha yang menjanjikan. Telur maggot BSF pun mempunyai harga jual yang tinggi.

Selain itu, maggot dapat diolah menjadi maggot beku, maggot kering, dan tepung maggot, untuk digunakan sebagai pakan alternatif protein tinggi pada ternak, unggas, dan ikan.

Dibandingkan jenis pakan lainnya, maggot cenderung lebih tidak berbau amis.

Baca Juga: Jangan Salah Pilih, Ini Kriteria Tanaman yang Cocok untuk Teras Rumah

Di pasaran harga maggot ini dijual mulai Rp20.000 sampai Rp30.000 per 100 gram. Tertarik mencoba?

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)