NOVA.id – Fokus pada riset dan penelitian sel punca/stem cell, Celltech Stem Cell Centre Laboratory & Banking (CSC) terpilih untuk bekerjasama dengan Rumah Sakit Bhayangkara Tk. 1 R. Said Soekanto (RS Polri).
Selain focus pada riset dan penelitian stem cell, kerjasama ini juga meliputi laboratorium stem cell dan bank tali pusat atau penyimpanan ari ari agar nantinya dapat diproses menjadi stem cell di Laboratorium Stem Cell Celltech.
Belum lama ini telah berlangsung penandatangan Nota Kesepahaman (MOU) tentang kerjasama antara RS Bhayangkara Tk. 1 R. Said Soekanto (RS POLRI) dengan Celltech Stem Cell Centre Laboratory & Banking (CSC) dalam hal rujukan pengambilan sampel dan pengaplikasian stem cell.
Baca Juga: Rayakan HUT Ke-76 RI, Kalbe, Kompas Gramedia dan BKKBN Kolaborasi Gelar Sentra Vaksinasi
Sesuai Permenkes 32 tahun 2018, terapi Stem Cell dapat dijalankan bukan hanya di RS tapi juga di klinik utama.
Peraturan terbaru inilah yang membawa Celltech Stem Cell Centre Laboratory and Banking (CSC) semakin mengembangkan kiprahnya.
Celltech yang telah mengantongi izin Kemenkes untuk laboratorium dan bank tali pusat dan jaringan kembali melakukan kerja sama dengan rumah sakit.
Baca Juga: Bikin Bangga, Prof Deby Dapatkan Gelar Professor untuk Kedua Kali
Penandatanganan MOU tersebut dilaksanakan di Vinski Tower dan dihadiri oleh Brigjen. Pol. dr. Asep Hendra diana Sp. An.KIC,M.Kes ( Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. 1 R. Said Soekanto), Kombes Pol Umar Shahab (Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. 1 R. Said Soekanto), dan Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD (Presiden WOCPM).
Selain itu, hadir pula anggota Komite Sel Punca Indonesia dr Marhaen Hardjo, tim dari Rumah Sakit Bhayangkara Tk. 1 R. Said Soekanto dan CSC itu sendiri.
Dalam sambutannya Prof. Deby memuji Kepala Rumah Sakit Brigjen. Pol. dr. Asep Hendra Diana sebagai visioner untuk menjadikan RS Polri Soekanto semakin maju dalam pelayanan stemcell, riset, dan penelitian.
Baca Juga: Mari Dukung Anjuran Cinta Produk Lokal Lewat Medical Tourism
Prof. Deby juga merasa bangga karena acara tersebut dihadiri oleh pihak-pihak yang kompeten seperti dr. Marhaen Hardjo yang merupakan anggota Komite Sel Punca Indonesia.
Dr. Marhaen Hardjo, M.Biomed, PhD, yang merupakan Doktor lulusan Okayama University Jepang dan juga merupakan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa (Unibos) Makassar.
Sebelumnya, CSC juga telah melakukan kerjasama terkait pelayanan laboratorium stem cell dengan Universitas Hassanuddin, RS Kanker Dharmais, dr. H.Khaerul, M.Kes (Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara), Dr. H. AS. Thamrin, MH (Walikota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara), Universitas Islam Makassar, dan RSIA Kemang Medical Care.
Baca Juga: Medical Tourism Celltech Stemcell Centre Makin Tersebar di Indonesia
Berbagai kegunaan stem cell dari tali pusat jaringan telah dilaporkan berbagai jurnal ilmiah maupun riset kedokteran yang terus berkembang, dilaporkan stem cell sangat bermanfaat untuk diabetes, cerebral palsy, autis, penyakit auto imun, kelainan orthopedis, osteoarthritis pada lutut dan tulang belakang, osteoporosis, trauma luka bakar, multiple sclerosis, lupus, COPD, dementia, alzheimer, parkinson, kanker, dan juga untuk vitalitas pria dan wanita, serta anti aging.
Faktanya, saat ini telah banyak pesohor negeri ini menjalani terapi stem cell sejak berpuluh tahun lalu ke luar negeri dan ini sangat merugikan negara karena devisa negara lari keluar negeri.
Harapan dari kerjasama ini adalah semoga di masa depan banyak masyarakat Indonesia semakin mendukung medical tourism di Indonesia.
Baca Juga: Perusahaan Farmasi Asal Korea Ini Mulai Kembangkan Perawatan Covid-19 dengan Stem Cell di Indonesia
Hal ini sesuai dengan yang digalakkan Celltech yang selalu berusaha berperan aktif dalam menyelamatkan devisa negara serta mendukung himbauan presiden untuk mencintai produk dalam negeri.
Diketahui hanya ada 2 pusat stem cell di Asia yang menggunakan teknologi quantum kedokteran di mana stem cell diproses secara closed system.
Sistem ini mengurangi human error dan risiko kontaminasi karena semua dalam sistem steril tertutup serta terukur kualitas mau kuantitas pasti morfologi, biomarker, jumlah stem cell yang dihasilkan serta waktu produksi yang cukup singkat dibanding dengan sistem lama konvensional open system.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)