Kejahatan Siber Meningkat: Jenius Ingatkan Nasabah Soal Keamanan Digital , Yuk! Kenali Modusnya

By Dinni Kamilani, Sabtu, 30 Oktober 2021 | 21:32 WIB
Kejahatan Siber Meningkat, Jenus Ajak Masyarakat Lebih Memahami Keamanan Digital ()

 

NOVA.id – Jenius dari PT Bank BTPN Tbk, pelopor digital banking di Indonesia, meluncurkan program Jenius Aman sebagai bentuk edukasi keamanan digital secara berkelanjutan.

Melalui program ini, Jenius ingin semakin meningkatkan literasi masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan data pribadi yang bersifat rahasia, terutama dalam ranah digital.  

“Keamanan data dan dana nasabah adalah prioritas di Jenius. Jenius dilengkapi dengan sistem keamanan berlapis untuk memastikan keamanan bertransaksi dan penyimpanan data. ,” kata Irwan Tisnabudi, Digital Banking Head Bank BTPN.

Baca Juga: Waspada Penipuan, Sejumlah Bank ini Kampanyekan Edukasi Keamanan Data

Jenius juga menggunakan teknologi berstandar internasional, isolasi dan proteksi data berlapis, dan diawasi oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Lebih lanjut, Teguh Aprianto, Cyber Security Researcher & Consultant, menjelaskan bahwa terjadi kenaikan kejahatan siber dengan modus rekayasa sosial (social engineering) selama pandemi.

“Situasi pandemi saat ini secara tidak langsung mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam mengadopsi teknologi untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk kebutuhan perbankan,” ujar Teguh.

Baca Juga: Ulang Tahun Kelima, Jenius Hadirkan Promo BirthYay untuk Teman Jenius

Sayangnya, hal ini diikuti dengan meningkatnya kejahatan siber yang mengintai para pengguna platform digital, salah satunya yang marak terjadi adalah dengan modus social engineering.

Oleh karena itu, sebagai pengguna layanan, terutama dalam ranah digital, nasabah juga harus lebih berhati-hati saat menerima telepon, pesan singkat, ataupun pesan melalui media sosial yang mengaku dari pihak bank tertentu.

Terlebih jika sudah meminta data-data atau informasi bersifat pribadi dan rahasia, atau mengklik suatu tautan tertentu.

Baca Juga: Jenius Dukung Film Ali & Ratu Ratu Queens dengan Konten Edukasi

“Penyedia layanan bertanggung jawab untuk menjaga keamanan data dan dana nasabah, namun nasabah juga perlu waspada untuk turut melindungi data milik mereka agar tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Teguh.

Sejak diluncurkan, Jenius sudah menyediakan fitur keamanan yang mendukung nasabah untuk bertransaksi menggunakan aplikasi Jenius dengan aman.

Fitur keamanan tersebut antara lain, yaitu keamanan berlapis berupa Personal Identification Number (PIN), kata sandi atau password dan autentikasi biometrik untuk masuk ke aplikasi Jenius, pengaturan limit transaksi, pengaturan PIN di setiap kartu debit.

Baca Juga: Ahli Digital: Keamanan Data Pribadi adalah Tugas Semua Pihak

Notifikasi yang menyeluruh dan dapat disesuaikan, fitur block & unblock kartu debit Jenius langsung melalui aplikasi, dan fitur Jenius Pay yang membantu nasabah bertransaksi online tanpa perlu memasukkan informasi rahasia yang terdapat di kartu debit di sebuah platfrom digital.

Seiring dengan meningkatnya kasus rekayasa sosial yang terjadi, Jenius menambahkan beberapa langkah keamanan guna memperkecil risiko penyalahgunaan akun Jenius oleh oknum yang tidak bertanggung jawab akibat pengguna yang teperdaya memberikan informasi rahasia, termasuk kode OTP — one-time password.

Baca Juga: Kampanye Shopeepay 11.11 Big Deals Dimulai, Ini Promo yang Ditawarkan

Penambahan langkah keamanan tersebut mencakup kebijakan satu perangkat yang terhubung, menutup akses log in melalui situs 2secure.jenius.co.id, dan menutup akses unlink device melalui aplikasi/situs dan mengalihkannya ke Jenius Help 1500365 atau Kantor Cabang Sinaya Bank BTPN.

Data Pribadi Bersifat Rahasia

Dalam melakukan penambahan keamanan dan edukasi keamanan digital ini, Jenius juga berkokreasi bersama masyarakat digital savvy di Indonesia.

Baca Juga: Apa Itu Dompet Digital? Ini Pengertian dan Perbedaannya dari E-Money

Proses kokreasi tersebut salah satunya dilakukan melalui Jenius Study bertajuk Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Data-Data Pribadi yang Bersifat Rahasia.

Studi ini dilaksanakan pada September 2021 yang melibatkan 637 responden berusia 21 hingga 30 tahun.

Dalam studi ini ditemukan bahwa hanya 1 dari 10 anggota masyarakat digital savvy yang memahami dan menyadari modus kejahatan siber rekayasa sosial (social engineering).

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Pertama Apa yang Dilihat Ternyata Bisa Menunjukkan Betapa Jeniusnya Kamu!

Lebih lanjut lagi, dalam hasil survei yang sama, ditemukan 7 dari 10 anggota masyarakat digital savvy belum memahami bahwa nama dan tanggal kedaluwarsa yang tertera di kartu debit merupakan informasi rahasia yang sama pentingnya dengan informasi lainnya, seperti PIN, nomor CVV, dan 16 digit kartu.

Dari hasil survei juga ditemukan bahwa dari 10 anggota masyarakat digital savvy, 5 di antaranya pernah dihubungi oknum kejahatan siber, dan 1 dari 5 anggota masyarakat digital savvy tersebut teperdaya memberikan data pribadi melalui WhatsApp call, link, website, dan akun media sosial palsu.

“Dengan melihat temuan dari survei Jenius Study tersebut, kami meluncurkan program Jenius Aman untuk memaksimalkan edukasi serta fitur keamanan di Jenius,” kata Irwan.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Melek Keuangan, Allianz Indonesia dan NOVA Berpartisipasi dalam FinExpo BIK 2021

 

 

Salah satunya yang sudah dijalankan dari program Jenius Aman ini, adalah kampanye edukasi #DatamuRahasiamu, sebuah kolaborasi antara Jenius dari Bank BTPN dan beberapa pelaku industri digital lainnya, baik bank maupun nonbank.

Selain itu, agar pemahaman masyarakat mengenai keamanan semakin optimal, Jenius memperkenalkan kembali laman www.jenius.com/pages/jeniusaman yang berisikan informasi keamanan digital terkini.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)