UMKM dan Bisnis Milik Perempuan Jadi Sendi Utama Perekonomian Bangsa

By Alsabrina, Senin, 1 November 2021 | 19:01 WIB
(Ilustrasi) UMKM perempuan (iStockphoto)

"Indeks keuangan inklusif kami telah mencapai 81 persen dan kami targetkan mencapai 90 persen di tahun 2024,” jelas Presiden Joko Widodo dalam acara yang digelar di La Nuvola, Roma, Italia, pada Sabtu, 30 Oktober 2021 tersebut.

Untuk mencapai hal itu, pembiayaan yang ramah dan akses pendanaan bagi UMKM di Indonesia akan terus diperkuat.

Indonesia mengalokasikan USD 17,8 miliar kredit usaha rakyat (KUR) dan lebih dari 2,4 juta pengusaha perempuan telah menerima bantuan ini.

Selain itu, Indonesia juga meluncurkan USD 1,1 miliar bagi Program Produktif Usaha Mikro dan 63,5 persen diantaranya diterima pengusaha perempuan.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam acara yang digelar di La Nuvola, Roma, Italia. (dok. Kompas.com)

Baca Juga: Program Stimulus Bangga Buatan Indonesia Kucurkan Dana Untuk UMKM Hingga Rp50 Juta

Khusus untuk pengusaha perempuan mikro dan ultra-mikro, Indonesia mengembangkan skema permodalan khusus oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM), yaitu PNM Mekaar atau Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera.

“Dalam Bahasa Inggris, Mekar berarti to grow, to blossom. Melambangkan semangat bagi tumbuh berkembangnya peran ekonomi perempuan,” imbuhnya.

Presiden Jokowi memaparkan bahwa hingga saat ini, terdapat lebih dari 10,4 juta nasabah dengan total pembiayaan USD 1,48 miliar dan non-performing loan yang sangat rendah, hanya 0,1 persen.

Hal tersebut membuktikan kemampuan para pengusaha perempuan yang mumpuni dalam mengelola dana.

Baca Juga: Profil UMKM Ummu Balqis Frozen, Baru 1,5 Tahun Sudah Punya 50 Cabang