Kemendikbud Ristek Sokong Pendidikan Vokasi dengan Cara Baru Link and Match, Seperti Apa?

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Senin, 15 November 2021 | 22:57 WIB
Wikan Sakarinto, Dirjen Vokasi (Kompas.com)

Kedua, kata dia, pembelajaran berbasis project riil dari dunia kerja (PBL). Tujuannya adalah untuk memastikan hard skill akan disertai soft skill dan karakter yang kuat.

Ketiga, jumlah dan peran guru, dosen, instruktur dari industri dan ahli dari dunia kerja, ditingkatkan secara signifikan sampai minimal mencapai 50 jam per semester, per program studi.

"Jadi, dosen-dosen dari Kadin harus rutin kita hadirkan di kelas. Sejak semester satu, anak-anak kita sudah diekspos dengan kondisi nyata," tambah Wikan.

Baca Juga: Kuota Internet Gratis 7 GB hingga 15 GB dari Kemendikbud Kembali Disalurkan, Ini Cara dan Syarat Untuk Dapatkannya

Poin keempat merupakan optimalisasi magang atau praktik kerja di industri atau dunia kerja. Menurutnya minimal dirancang satu semester sejak awal.

“Jangan sampai langsung lompat ke nomor empat, sedangkan poin 2 dan 3 belum kita lakukan,” tuturnya.

Adapun yang kelima adalah sertifikasi kompetensi, yang sesuai standar dan kebutuhan dunia kerja (bagi lulusan dan dosen, guru/instruktur).

Baca Juga: Kabar Baik! Kini Mendikbud Umumkan Bantuan Kuota Internet Bisa Akses Lebih Banyak Laman, Termasuk YouTube dan Akan Diberikan Selama 3 Bulan ke Depan