Libur Nataru, Masyarakat Disarankan Kunjungi Destinasi Wisata Dalam Negeri

By Yussy Maulia, Jumat, 17 Desember 2021 | 13:09 WIB
Tenaga Medis sekaligus Pelaku Perjalanan Wisata Ratih C Sari dalam dialog bertema ()

Nova.id - Momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), mobilitas masyarakat mulai meningkat. Sahabat Nova mungkin sudah menyusun rencana liburan bersama keluarga, saudara, dan kerabat dekat.

Guna membangkitkan sektor pariwisata Tanah Air, masyarakat pun disarankan untuk mengunjungi destinasi wisata dalam negeri. Selain menumbuhkan ekonomi masyarakat lokal di kawasan wisata tersebut, berwisata dalam negeri juga dinilai lebih aman.

Hal itu disampaikan oleh Tenaga Medis sekaligus Pelaku Perjalanan Wisata Ratih C Sari dalam dialog bertema "Sambut Tahun Baru dengan Liburan Gaya Baru" dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPC PEN, Kamis (16/12/2021).

Namun, kata Ratih, masyarakat harus betul-betul bijak dalam memilih tujuan wisata agar tidak terjadi lonjakan pengunjung.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan Enak di Bandung, Cocok Buat Wisata Kuliner!

“Masyarakat juga harus memahami bahwa kita masih dalam (situasi) pandemi. Jadi, (penerapan) protokol kesehatan tidak boleh ditinggalkan sama sekali,” tegas Ratih dalam keterangan resmi, Jumat (17/12/2021).

Bagi orangtua yang mengajak seluruh anggota keluarga berlibur, lanjut Ratih, pastikan anak-anak patuh prokes sepenuhnya.

Sebab, anak-anak memiliki risiko menjadi superspreader lebih tinggi dibandingkan orang dewasa.

“Berlibur memang penting. Tapi kalau hanya karena itu, lalu kita tidak bisa bertanggung jawab dan jadi meningkatkan kasus, maka itu tidak sebanding,” kata Ratih.

Baca Juga: Wisata Kuliner dari Rumah, Ini 5 Rekomendasi Menu Pilihannya!

Ajakan untuk mengunjungi destinasi wisata dalam negeri juga disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Henky Manurung.

Sebagai informasi, Kemenparekraf telah menetapkan 10 kawasan wisata priotas di seluruh Indonesia. Masyarakat bisa mempertimbangkan untuk mengunjungi kawasan wisata tersebut, di antaranya Danau Toba, Lombok, Belitung, Labuan Bajo, dan Manado.

“Saatnya kita nikmati Indonesia. Dengan berkunjung ke daerah tersebut, kita yakini akan terjadi pertumbuhan ekonomi,” tutur Henky.

Di samping itu, Henky juga mengajak masyarakat untuk menjadi wisatawan bijak. Artinya, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan dan rutin melakukan check-in menggunakan aplikasi PeduliLindungi ketika mengunjungi suatu lokasi.

Baca Juga: Wisata Bandung The Great Asia Africa, Sensasi Keliling 7 Negera

Kemenparekraf juga memberikan dukungan penuh terhadap sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) bagi para pelaku usaha. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap suatu sektor usaha.

“Target untuk Nataru cuma satu, orang berwisata dengan aman, bisa berwisata tapi tidak lupa prokes, dan menjadi wisatawan yang bertanggung jawab,” tandas Henky.

Peraturan dibuat untuk melindungi masyarakat

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Sonny Harry Harmadi juga menyampaikan pentingnya mematuhi aturan yang diterapkan oleh masing-masing daerah, termasuk lokasi wisata.

Aturan yang ada, kata Sonny, seperti pembatasan kapasitas pengunjung, larangan mengadakan pesta, dan arak-arakan tahun baru ditetapkan untuk mencegah terjadinya kerumunan besar.

Baca Juga: Inspirasi Liburan Aman di Tengah Pandemi, Bisa Lakukan Kegiatan Ini

"(Aturan) skrining di aplikasi PeduliLindungi, di mana hanya kategori hijau yang boleh dikunjungi, serta persyaratan perjalanan juga dibuat untuk membatasi masyarakat dalam hal bermobilitas," papar Sonny.

Sonny melanjutkan, semua aturan tersebut diberlakukan demi melindungi masyarakat agar tidak terjadi lonjakan kasus. Terlebih, varian baru Covid-19, Omicron, sudah teridentifikasi di Indonesia.

Namun, terkait Omicron, Sonny juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik dan tetap menaati prokes saat beraktivitas.

“Sama seperti virus SARS-Cov-2 lainnya, penanggulangan Omicron sama, yakni vaksinasi. Karena vaksin terbukti efektif mengurangi angka kesakitan dan kematian (akibat Covid-19)," kata Sonny.

Baca Juga: Ini Strategi Kemenparekraf dalam Genjot Kunjungan Wisatawan di Masa Pandemi Corona

Pengetatan aturan terkait kunjungan destinasi wisata dapat dilihat di Bogor. Untuk diketahui, saat ini wilayah Bogor masih dalam situasi PPKM Level 2.

Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan di wilayah Bogor, setiap destinasi wisata telah terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.

Satuan tugas (satgas) Covid-19 juga telah dibentuk dan akan disebar di seluruh titik destinasi wisata untuk mempermudah pengawasan jalannya prokes.

“Prediksi (wilayah Bogor) akan ramai pada akhir minggu ini, juga jelang Nataru 24 Desember hingga 2 atau 3 Januari,” kata Ade. 

Dengan berbagai aturan ketat yang diterapkan di seluruh lokasi wisata, utamanya yang sering banjir pengunjung, Ade berharap Bogor dapat menjadi tujuan wisata yang aman dan nyaman.