Berkolaborasi dengan Seniman Lokal, Katonvie Hadirkan Koleksi Scarf dengan Print Dua Sisi Pertama di Indonesia

By Dinni Kamilani, Kamis, 23 Desember 2021 | 12:34 WIB
Brand Fesyen Lokal Katonvie Hadir Di Indonesia Mengangkat Cerita Berbagai Pilihan Perempuan Dalam Scarf Bergambar Botani Asli Indonesia ()

NOVA.id - Brand fesyen lokal, Katonvie kini resmi hadir menyapa konsumen Indonesia dengan koleksi scarf yang dicetak dengan teknologi duplex print yang merupakan teknologi printing pertama di Indonesia yang dapat menghasilkan printing di kedua sisi kain dengan warna-warna yang vibrant.

Acara peluncuran yang berupa private viewing bersama KawanVie (sebutan untuk para teman-teman atau pelanggan Katonvie) di The Veranda Lebak Bulus, pada tanggal 9 Desember lalu dihadiri sederetan artis Indonesia seperti Indi Barend, Yacko, Izabel Yahya dan lainnya.

Selain itu, dalam Katonvie ingin menyoroti pentingnya memiliki pilihan sebagai seorang perempuan serta pentingnya perempuan Indonesia untuk saling mendukung satu sama lain di kehidupan sehari-hari dalam menjalani berbagai pilihan tersebut.

Baca Juga: Nining Santoso Berhasil Raih Penghargaan di Ajang Perempuan Inspirasi Indonesia 2021

Anthony Lim, Owner Katonvie mengatakan, “Saya sangat bersyukur atas peluncuran brand scarf pertama kami. Melalui Katonvie, kami berusaha menerjemahkan kumpulan kisah yang luar biasa ke dalam scarf. Tidak jarang kita hanya terpaku pada keakuan diri dalam sebuah kisah kehidupan, namun pada dasarnya akan selalu ada dua sisi dari setiap kisah.”

“Saya berharap kumpulan kisah yang tertuang dalam Katonvie dapat menggambarkan keanekaragaman dan merayakan pilihan-pilihan yang tersedia dalam kehidupan kita,” sambungnya.

Katonvie merupakan sebuah brand yang sangat personal bagi Anthony dikarenakan sebagian besar terinspirasi dari dinamika keluarganya dengan oleh seorang ibu dan tiga saudara perempuan yang berprestasi dalam bidang berbeda-beda.

Baca Juga: Rekomendasi Baju Lokal untuk Tampil Kompak Bersama Keluarga

Nama Katonvie pun diambil dari nama mereka, yaitu elisKA, TOny, Nansih, VIna, and Elvania. Benang merah kekeluargaan dan nilai kesetaraan gender ini pun diharapkan dapat mendukung Katonvie untuk menjadi lebih relevan kepada masyarakat Indonesia terlepas dari latar belakangnya.

Suarakan Aspirasi Perempuan

Sebagai sebuah brand fesyen lokal, Katonvie memiliki visi besar untuk membantu menyuarakan kisah terbaik dari individu-individu yang menginspirasi.

Baca Juga: Produk Lokal Ini Usung Filosofi Japan Beauty untuk Hadirkan Rangkaian Perawatan Kulit Wajah Lengkap

Khususnya para perempuan Indonesia, kepada masyarakat luas dengan harapan dapat memperdalam pemahaman antar manusia dan mengadvokasi pola hidup yang lebih damai.

Katonvie juga beraspirasi untuk menjadi ruang aman untuk berekspresi bagi mereka yang mungkin selama ini merasa sulit untuk menyuarakan ceritanya  dalam kehidupan sehari-hari.

Persona yang ingin dibangun Katonvie berlandaskan pada tiga pilar utama, yaitu empowering, sisterhood dan one of a kind.

Baca Juga: 4 Rahasia Tas Hermés Dijual Miliaran, Dibuat Pakai Tangan Hingga Kulit Premium

Kedepannya, melalui ketiga pilar tersebut audiens dapat merasakan bahwa Kantovie sepenuhnya paham akan pentingnya memiliki pilihan dalam kehidupan sehari-hari.

Katonvie dapat dianggap sebagai saudara perempuan yang dapat dipercaya dan diandalkan bagi para audiensnya; serta Katonvie dapat mencerminkan seseorang yang relevan, menarik, seru dan apa adanya.

Dalam peluncuran brand sekaligus koleksi pertamanya, Katonvie berkolaborasi dengan kurator serta seniman lokal berbakat, yaitu Ika Vantiani dan Diva Meshia Arif.

Baca Juga: Rekomendasi Brand Fashion Lokal yang Tak Bikin Kantong Jebol

Ika Vantiani adalah seorang seniman, kurator, dan perajin Indonesia. Karya-karyanya mengeksplorasi gagasan menjadi seorang perempuan di masyarakat saat ini dengan jalinan antara media dan pola konsumsi.

Ika menggunakan disiplin kolase dan mengembangkannya menjadi workshop, instalasi, dan seni jalanan.

Sedangkan Diva Meshia Arif merupakan seniman berbasis di Jakarta. Ia bekerja sebagai ilustrator lepas dan direktur kreatif, spesialisasi ilustrasi botani dan semi-realistis.

Baca Juga: Perspective: Kolaborasi 3 Brand Fashion Lokal dengan Desain Unik

 

 

Diva kebanyakan menggunakan pensil, cat air, tinta dan spidol dalam karyanya, terutama saat meniru pola dan warna rumit yang ditemukan di alam.

Karya-karyanya telah dipamerkan di New York, Kota Ho Chi Minh dan Singapura. Ia juga merupakan anggota aktif IDSBA (Masyarakat Seniman Botani Indonesia).

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)