Kabar Baik, Tahun 2022 Diperkirakan Pandemi Covid-19 Berakhir, Ini Faktanya

By Yunus, Jumat, 31 Desember 2021 | 11:01 WIB
(Ilustrasi interaksi saat pandemi covid-19) (Tzido)

NOVA.id -  Kondisi pandemi Covid-19 yang belum usai memang bikin jenuh, karena gerak kita terbatas demi mencegah penularan virus corona.

Meski begitu, sudah banyak juga yang memperkirakan tahun 2022 pandemi Covid-19 akan berakhir.

Kabar baik itu tentu menyenangkan banyak pihak, terutama yang selama ini sudah merasa jenuh di rumah saja. 

Baca Juga: 5 Cara Merayakan Tahun Baru di Rumah, Pasti Aman dan Tetap Menyenangkan

Menurut Sonny Harmadi, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, WHO menargetkan tahun 2022 pandemi akan berakhir.

Kabar baiknya lagi, Indonesia sendiri mengalami sedikit kemajuan dalam penanganan Covid-19.

“Kita menuju herd immunity dengan 70 persen (sudah divaksin). Mudah-mudahan bisa lebih cepat, dalam beberapa bulan ke depan,” tambah Sony kepada NOVA saat ditemui di Tangerang Selatan, Rabu (29/12).

Baca Juga: Kasus Omicron Sudah Ditemukan di Indonesia, Ini Langkah Tepat untuk Menghadapinya

Dalam hitung-hitungan Sonny, saat ini masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap mencapai 53-54%.

Sedangkan yang sudah menerima dosis pertama totalnya mencapat 75%, artinya tinggal sedikit lagi mencapai target 70% masyarakat yang divaksin.

Jika hitungan tak meleset, sekitar Maret 2022, target jumlah masyarakat yang sudah divaksin lengkap akan tercapai.

Baca Juga: Menilik Semangat Indonesia Mengejar Target 40 Persen Populasi Tervaksin Lengkap

“Masyarakat yang belum divaksin sama sekali itu enggak sampai 2% dari total penduduk Indonesia,” tambah Sonny.

Menurut Sonny, kendala masyarakat yang belum divaksin karena tim berhadapan dengan kondisi geografis yang sulit.

Butuh cara-cara khusus agar mereka berhasil divaksin. Kata Sonny, “Tapi alhamdulliah, dukungan masyarakat masih sangat baik.”

Namun, meski Indonesia sudah mencapai herd immunity bukan berarti kehidupan masyarakat semakin longgar.

“Pelonggaran aktivitas iya, tapi bukan pelonggaran protokol kesehatan (prokes). ecuali WHO menyatakan pandemi berakhir, baru kita longgarkan prokes,” kata Sonny.

Yang jelas, belum ada yang memastikan kapan pandemi akan berakhir.

Baca Juga: Menyebar Sangat Cepat, Dirjen WHO Sebut Vaksin Saja Tak Cukup Lawan Omicro

Sonny menambahkan, “Pata epidemiolog selalu bilang bahwa kita baru bisa memastikan paling jauh 14 hari, sesuai masa inkubasinya.”

Makanya, kita diminta sama-sama menjaga agar tak terjadi lonjakan kasus Covid-19, yang dipicu faktor mobilitas, prokes, vaksinasi, dan varian baru yang muncul.

Jika kita semua berhasil tertib, bukan tak mungkin perkiraan tahun 2022 pandemi Covid-19 berakhir bisa terwujud. (*)