"Saya kira ini merupakan data yang dirata-rata dari seluruh multicenter (tempat pengujian vaksin) selain di Indonesia."
"Hasilnya menunjukkan efikasi vaksin yang baik yaitu mencapai 81,71 persen," kata Penny.
Untuk diketahui, uji klinik fase III untuk vaksin Zifivax dilakukan di lima negara, yakni Indonesia, China, Uzbekistan, Pakistan, dan Ekuador.
Efikasi 81,71 persen dihitung sejak tujuh hari setelah mendapat vaksinasi lengkap (setelah dosis ketiga).
"Dan efikasi mencapai 81,4 persen bila dihitung mulai 14 hari sejak mendapat vaksin lengkap," sambungnya.
Baca Juga: Serba-Serbi Vaksin Booster: Rencana untuk Masyarakat Umum Hingga Kriteria Vaksin yang akan Dipakai
Angka efikasi ini disebut Penny masih konsisten, yakni di angka 81 persen. Berikut rinciannya:
1. Efikasi terhadap populasi dewasa usia 18-59 tahun adalah 81,5 persen.
2. Efikasi terhadap populasi lansia di atas 60 tahun adalah 87,6 persen.
3. Efikasi terhadap populasi di Indonesia secara keseluruhan adalah 79,88 persen.
Sementara itu, hasil efikasi untuk berbagai varian Covid-19:
1. Vaksin Zifivax menunjukkan efikasi terhadap varian SARS-CoV-2 Alpha sebesar 92,93 persen
2. Efikasi terhadap varian Gamma 100 persen
3. Efikasi terhadap varian Delta 77,48 persen
4. Efikasi terhadap varian Kappa 90 persen.
Baca Juga: Menyebar Sangat Cepat, Dirjen WHO Sebut Vaksin Saja Tak Cukup Lawan Omicron
Selain menunjukkan efikasi yang cukup tinggi, efek samping dari vaksin tergolong ringan, yakni berupa nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, kelelahan, dan demam.
Dalam kesempatan yang sama, BPOM pun menegaskan bahwa vaksin ini sudah memenuhi aspek kehalalan MUI.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kenapa Vaksin Zifivax Diberikan 3 Dosis? Ini Penjelasan PT JBio