NOVA.id - Beberapa waktu lalu ditemukan kasus joki vaksin Covid-19 di sejumlah wilayah di Indonesia.
Para joki vaksin ini menerima bayaran untuk menggantikan individu yang tidak bersedia divaksin.
Salah satu kasus joki vaksin ini bahkan sudah belasan kali disuntik vaksin Covid-19.
Kejadian ini membuat banyak pihak bertanya-tanya bagaimana efek samping vaksin yang berlebihan.
Jarak dari vaksin pertama ke vaksin kedua bahkan harus dilakukan minimal setelah 1 bulan lamanya.
Menjelang pemberian vaksin booster yang akan dilakukan mulai Rabu (12/01), pemerintah mengetatkan penjagaan untuk mencegah kasus ini terulang kembali.
Pasalnya, efek samping vaksin bisa terjadi pada siapa saja.
Melansir Kompas.com, ini bahaya joki vaksin:
Baca Juga: Pemberian Vaksin Booster Dimulai Besok, Ini Golongan yang Dapat Prioritas
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebut fenomena joki vaksin justru menempatkan masyarakat dalam posisi berbahaya.
Artinya, orang yang menggunakan jasa joki vaksin tidak memiliki kekebalan untuk melawan virus corona.