Dokter menemukan ada polip yang menghambat usaha kehamilan Anisa.
"Setelah dicek ke dokter ternyata ada polip di rahim aku," ujarnya, dilansir dari Tribun Seleb.
Ini membuat janin sulit menempel pada rahim Anisa.
"Ada beberapa polip yang memang membuat embrio atau janin susah nempel karena itu," sambungnya.
Beruntung proses pembersihan polip Anisa berjalan lancar.
Dari sebab itulah, dokter menyarankan Anisa untuk program bayi tabung.
"Alhamdulillah sudah dibersihin. Cuma kata dokter takutnya tiga bulan muncul lagi, jadi kami disuruh program hamil."
Baca Juga: Program Bayi Tabung Makin Diminati, Morula IVF Indonesia Siapkan Ekosistem Pelayanan Mumpuni
"Makanya kita program bayi tabung. Dokter pun menyarankan kita bayi tabung," jelasnya.
Anisa Rahma dan Anindito Dwis sudah memulai program bayi tabung mereka sejak 2 bulan lalu.
"Jadi sudah kami jalani sejak dua bulan lalu."