Ini Alasan Perempuan Usia Produktif Lebih Berisiko Terkena Lupus

By Maria Ermilinda Hayon, Selasa, 11 Januari 2022 | 15:32 WIB
Ilustrasi perempuan dengan gejala lupus. (mangpor_2004)

NOVA.id – Meski asing di telinga, tetapi nyatanya ada banyak orang yang menderita lupus.

Salah satunya artis dan penyanyi internasional, Selena Gomez.

Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (LES) sendiri adalah salah satu jenis penyakit autoimun, atau sebutan lengkapnya Autoimmune Inflamatory Rheumatic Disease (AIIRD) yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.

Orang yang menderita penyakit ini, sistem imunitas tubuhnya tidak bisa membedakan antara benda asing dengan sel atau jaringan milik tubuhnya sendiri.

Inilah yang memicu terjadinya peradangan hebat dan bahayanya peradangan akibat lupus dapat memengaruhi banyak sistem tubuh, termasuk persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.

Bicara soal penyebabnya, kemungkinan lupus dipicu oleh kombinasi genetika dan lingkungan tempat tinggal.

Meski begitu, penyebab mutlaknya masih belum diketahui secara pasti.

Namun, ada beberapa pemicu potensial seperti paparan sinar matahari yang dapat menyebabkan lesi kulit lupus atau memicu respons internal pada orang yang rentan, memiliki infeksi yang dapat memicu lupus atau kambuhan, serta beberapa jenis obat tekanan darah, obat anti kejang, dan antibiotik.

Berita buruknya, perempuan memiliki peluang risiko terkena lupus yang jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki, lho.

Baca Juga: Berawal dari Tangan Bengkak, Kim Kardashian Langsung Menangis-nangis Saat Dinyatakan Positif Lupus

Rasio pasien perempuan dan laki laki adalah 15:1 hingga 22:1, yang sebagian besar ditemukan pada perempuan usia produktif antara 15 hingga 45 tahun.

Kenapa bisa begitu?

“Ada banyak faktor, salah satu yang utama adalah faktor hormonal terutama estrogen. Nah, itu yang membuat lebih cenderung untuk membuat autoimun yang ada autoantibodinya, salah satunya adalah lupus.

Lalu apakah bisa diturunkan? Bisa, tapi kemungkinannya kecil. Karena seperti membuat kue, ada tepung, telur, dan sebagainya. Maka, kalau genetik saja enggak bisa, harus ada (faktor pemicu) yang lain,” ungkap Dr. dr. Cesarius Singgih Wahono, SpPD-KR, Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Reumatologi dalam media briefing “Dampak Panjang Covid-19 dan Seberapa Perlu Vaksinasi Covid-19 pada Pasien Lupus” (14/12).

Itulah alasan perempuan usia produktif lebih berisiko terkena lupus.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)