Minyak Goreng Murah Seharga Rp14.000/Liter Siap Edar, di Mana Ibu-Ibu Bisa Membelinya?

By Alsabrina, Kamis, 13 Januari 2022 | 19:32 WIB
Minyak goreng (dok. freepik.com)

NOVA.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyediakan minyak goreng subsidi pada akhir pekan ini.

Minyak goreng subsidi kemasan sederhana akan dibanderol harga Rp14.000 /liter.

Pemerintah mengumumkan telah menyiapkan 1.2 miliar liter minyak goreng subsidi untuk masyarakat.

Minyak goreng subsidi ini rencananya akan dijual seharga Rp.14.000, untuk mengurangi beban masyarakat di tengah melonjaknya harga bahan pokok ini.

“Harga sudah dipatok Rp14.000 per liter untuk 6 bulan dan dapat diperpanjang,” ujar Mendag Muhammad Luthfi.

Pada penyaluran minyak goreng subsidi akan dibantu oleh Kementerian BUMN. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan ada 3.7 juta liter minyak goreng yang disediakan dalam operasi pasar hngga Mai 2022.

“BUMN melakukan operasi pasar, artinya kami melakukan intervenso di mana sampai bulan Mei 2022 kami akan melakukan intervensi sekitar 3.7 juta liter minyak goeng,” ucap Erick mengutip Kompas.

Mengutip dari laman PIHPS Nasional pada Rabu (12/01) harga minyak goreng curah saat ini masuk di kisaran Rp12.000- Rp18.450 dengan rata-rata Rp18.700/liter

Sedangkan minyak goreng kemasan bermerk 1 ada di kisaran Rp18.350-Rp19.900 dengan rata-rata Rp20.950/liter.

Baca Juga: Ayo Jaga Lingkungan dengan Minyak Goreng Ramah Lingkungan!

Minyak goreng kemasan sederhana Rp14.000 ini bisa didapatkan pada akhir pekan ini. Lantas di manakah masyarakat bisa membelinya?

Direktur Jenderal Perdagangan dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan penyaluran minyak goreng akan dilakukan melalui pengecer di pasar rakyat, pasar modern dan e-commerce.

“Jadi siapapun boleh, mau e-commerce, pasar tradisional atau siapapun berhak (menjual minyak goreng murah),” ujar Oke.

Pemberian subsidi ini akan dilakukan pemerintah mulai awal tahun ini dan akan berlangsung selama 6 bulan ke depan dengan berbagai evaluasi untuk perpanjangan.

Indikasi kartel minyak goreng

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menduga ada praktik kartel di balik meroketnya minyak goreng di Indonesia.

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, menyebutkan ada beberapa indikasi perilaku kartel di balik kenaikan harga minyak goreng di negara pengekspor sawit terbesar dunia ini.

"Saya curiga ada praktek kartel atau oligopoli. Dalam UU tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat," uajr Tulus.

Kartel sendiri merujuk pada sekelompok produsen yang mendominasi pasar yang bekerja sama satu sama lain untuk meningkatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan menaikan harga, sehingga pada akhirnya konsumen yang dirugikan.

Baca Juga: 6 Cara Menggoreng Makanan yang Benar, Pasti Renyah dan Lebih Sehat!

Indikasi kartel paling tampak dari lonjakan harga minyak goreng, lanjut Tulus, adalah kenaikan harga minyak secara serempak dalam waktu bersamaan.

Di sisi lain, selama ini minyak goreng yang beredar di pasaran juga dikuasai oleh segelintir perusahaan besar.

"Kalau kartel pengusaha bersepakat, bersekongkol menentukan harga yang sama sehingga tidak ada pilihan lain bagi konsumen," jelasnya.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)

Artikel ini telah tayang dari GridFame.ID dengan judul Kabar Baik Minyak Goreng Rp14.000/liter Sudah Bisa Diperoleh Akhir Pekan Ini di Lokasi Berikut