NOVA.id - Selama ini banyak orang mencari kepuasan saat berhubungan seks dengan mengandalkan titik g spot.
Dari informasi yang banyak beredar, g spot dimiliki baik perempuan maupun laki-laki.
Titik rangsang ini bisa membuat mereka mencapai kepuasan maksimal.
Pada perempuan, titik g spot ini diyakini lebih sulit dicari sehingga membutuhkan eksplorasi bersama pasangan.
Benarkah demikian?
Seksolog kondang dr Boyke Dian Nugraha SpOG MARS mengatakan, G-Spot atau titik rangsang bisa diidentifikasikan mulai tahun 1940.
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti jerman oleh Ernst Grafenberg.
Tapi dalam penelitian tersebut, mengatakan bahwa tidak semua perempuan memiliki G-Spot.
"Hanya sekitar 60 hingga 70 persen saja," kata dr Boyke, dilansir dari Tribun Kesehatan.
Baca Juga: 5 Tanda Hubungan Intim Bermasalah dan Membosankan, Pasutri Wajib Tahu!
Lebih lanjut, dokter Boyke menjelaskan orgasme pada wanita karena titik rangsang itu mirip dengan ejakulasi pada pria.