Dijamin Cuan, Begini Tips Mengubah Hobi jadi Bisnis Menguntungkan

By Dinni Kamilani, Senin, 31 Januari 2022 | 05:02 WIB
(Iluistrasi) Ubah hobi jadi bisnis (ijeab)

NOVA.id - Selama hampir dua tahun menjalani aktivitas di tengah situasi pandemi, sebagian besar masyarakat mulai mendedikasikan waktunya untuk mengeksplorasi atau bahkan memulai berbagai hobi menarik.

Tidak sedikit ada juga loh yang mengubah mengubah hobi ini jadi sumber cuan alias jadi bisnis yang menguntungkan. 

"Tentunya, mengembangkan hobi menjadi peluang bisnis menjadi dambaan bagi banyak orang. Meski demikian, ShopeePay menyadari, bahwa membangun bisnis yang lahir dari hobi memiliki rintangannya tersendiri," kata Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay, dalam acara ShopeePay Talk, belum lama ini.

Ya, dibutuhkan perencanaan yang matang, strategi bisnis berkelanjutan, serta profesionalitas agar persoalan bisnis dan hobi dapat berjalan secara beriringan.

Untuk itu dalam kesempatan tersebut, hopeePay Talk mengundang dua pebisnis inspiratif dengan latar belakang dan hobi yang berbeda, yakni Nova Dewi, CEO & Co-Founder of Suwe Ora Jamu yang gemar mengeksplorasi racikan jamu tradisional.

Dan Angel Chyntia, Co-Founder of Goban Cosmetics yang memiliki kecintaan pada dunia kecantikan. Selain itu, turut hadir Yoris Sebastian, Founder of OMG Consulting and Co-Founder of Inspigo selaku pakar bisnis kreatif.

Baca Juga: Dari Startup Digital hingga Bisnis Ramah Lingkungan, Ini Ide Berbisnis di Tahun 2022 Jebolan DSC12  

Melalui diskusi interaktif bersama ketiga narasumber, ShopeePay Talk kali ini mengupas tuntas tentang suka duka serta strategi membangun bisnis yang berasal dari hobi. Penasaran apa saja kiatnya?

Mendirikan bisnis yang berasal dari hobi memang terdengar sederhana dan menyenangkan karena pebisnis mendapatkan kemewahan untuk dapat berkreasi dan berkarya sesuai dengan hobi yang ia minati.

Kendati demikian, mendirikan dan menjalankan bisnis berbasis hobi tidak luput dari tantangan bisnis.

Tidak hanya mengandalkan minat serta kreativitas, naluri bisnis yang tajam juga sangat penting agar bisnis yang ditekuni dapat menghasilkan keuntungan.

Berkaca dari kisah perjalanan bisnis yang bermula dari hobi Nova Dewi dalam meracik jamu hingga membangun brand Suwe Ora Jamu.

Angel Chyntia dengan hobi make up yang kini telah melahirkan produk make up-nya sendiri melalui Goban Cosmetics, serta insight dari pakar industri bisnis kreatif Yoris Sebastian, berikut adalah tiga strategi yang dapat diterapkan dalam membangun bisnis berbasis hobi:

Baca Juga: Atome Indonesia Hadirkan Fitur Pay Later di Seluruh Merchant Matahari Department Store

Tentukan skala prioritas, bangun pola pikir bisnis

Salah satu tantangan yang dihadapi ketika membangun bisnis yang berasal dari hobi adalah memposisikan diri antara hobi yang digemari dengan bisnis yang harus terus berjalan dan dikembangkan.

Dalam menjawab tantangan tersebut, pebisnis harus mampu berpikir objektif serta beradaptasi dengan memasang mindset bahwa hobi yang digemari kini bukan lagi kegemaran pribadi.

Namun telah bertransformasi menjadi sebuah bisnis yang menyangkut kepentingan banyak pihak, sehingga memerlukan strategi bisnis yang matang.

Nova Dewi, CEO & Co-Founder of Suwe Ora Jamu mengatakan, “Meski Suwe Ora Jamu berdiri atas dasar kecintaan saya terhadap jamu, perjalanan kami pun tidak luput dari permasalahan bisnis. Salah satu hal yang selalu saya terapkan apabila dihadapkan pada sebuah tantangan bisnis adalah menyusun skala prioritas, mana yang memberikan dampak lebih besar pada bisnis."

Dalam membangun skala prioritas, tentu kita harus menanamkan mindset sebagai seorang pebisnis, bukan lagi sekadar penggiat hobi.

"Merupakan suatu hal yang penting bagi para pebisnis dalam memasang mindset yang lebih strategis, holistik, dan berorientasi pada bisnis. Pendelegasian tugas juga menjadi suatu hal yang krusial ketika hobi sudah berkembang menjadi bisnis yang semakin sustainable,” kata Nova.

Baca Juga: Karyawan Ingin Jadi Pengusaha? Ini 3 Tips dari Founder Kata Oma

 

Terus eksplorasi hobi untuk menghindari kejenuhan

Tanpa adanya manajemen bisnis dan profesionalitas, bisnis yang berawal dari hobi dapat menjadi bumerang dan beban.

Lebih-lebih, hobi yang awalnya menyenangkan dan mendatangkan kebahagiaan, justru bisa mengundang kejenuhan.

Demi menghindari kedua hal tersebut, pebisnis dapat menantang diri untuk menggali hal-hal baru yang belum pernah disentuh sebelumnya.

Dengan begitu, semangat eksplorasi dan keingintahuan akan terus menyala seiring dengan perkembangan bisnisnya.

Angel Chyntia, Co-Founder of Goban Cosmetics menambahkan, “Goban Cosmetics selalu berusaha untuk melakukan inovasi melalui gebrakan-gebrakan yang dapat menjawab kebutuhan make up dari masyarakat dan industri beauty Indonesia."

Melalui inovasi serta trial-and-error, saya mendapatkan kesempatan untuk belajar hal baru dan mengulik lebih dalam lagi dunia kecantikan yang belum pernah ditemui sebelumnya.

Selain dapat terus memacu semangat dan ketertarikan terhadap hobi yang telah dijalankan selama bertahun-tahun, hal ini juga sekaligus menjadi salah satu strategi pengembangan produk yang efektif.

"Saya bersama dengan Goban Cosmetics juga selalu menekankan kolaborasi sebagai salah satu cara untuk mengeksplorasi hal-hal baru serta menggali inspirasi dari berbagai tokoh yang mengemban visi serupa. Dengan begitu, bisnis akan makin maju dan di saat yang bersamaan juga kita dapat terhindar dari rasa jenuh,” ujar Angel.

Baca Juga: Telur Gabus Kata Oma Luncurkan Kampanye untuk Para Ibu agar Bijak dalam Memilih Camilan

Jaga orisinalitas dan berikan sentuhan strategi marketing yang personal

Berangkat dari hobi yang bersifat personal, idealisme dan preferensi pribadi tentu memegang andil ketika sebuah hobi dieksplorasi menjadi bisnis yang menguntungkan.

Bagi pebisnis, yang terpenting adalah kemampuan untuk menyelaraskan idealisme dan preferensi pribadi tersebut dengan peluang pasar yang ada.

Yoris Sebastian, Founder of OMG Consulting & Co-Founder of Inspigo menyampaikan, “Mengubah hobi atau karya menjadi sebuah peluang bisnis memiliki privilesenya sendiri. Penggiat hobi tentu memiliki kedekatan personal dengan produk atau karya yang dihasilkan serta industri yang digeluti."

Sehingga bisnis yang didirikan bisa membawa sentuhan cerita yang unik, orisinil, dan personal guna menciptakan brand yang lebih melekat di hati konsumen.

Usaha ini juga tentunya harus diimbangi dengan kegiatan marketing dan branding yang mengacu pada preferensi dan perilaku konsumen, serta bagaimana hobi kita dapat menjawab kebutuhan konsumen.

"Sehingga, pada akhirnya, riset pasar yang diimbangi dengan story telling yang personal, lambat laun akan menggaet komunitas konsumen yang loyal,” ujarnya. Tertarik ubah hobi jadi bisnis Sahabat NOVA?

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)