"Akan tetapi, tidak boleh nganggap enteng Omicron karena virus ini juga bisa merusak tubuh kita," katanya.
Namun, dia meminta masyarakat tidak perlu panik lantaran data pemerintah menunjukkan bahwa perawatan akibat varian baru itu relatif singkat.
Kasus kematian harian akibat virus varian Omicron di Jawa dan Bali kata Luhut, juga meningkat yang didorong oleh penyebaran dari DKI Jakarta.
Sedangkan di wilayah lain luar Pulau Jawa Bali, kasus kematian masih dalam keadaan yang cukup rendah.
Luhut menyebutkan, berdasarkan data yang ia terima, dari 27 pasien yang mengalami gejala berat atau sedang 59 persen di antaranya memiliki komorbid atau riwayat penyakit bawaan.
Mereka inilah yang rentan terpapar Omicron apalagi jika tidak divaksin.
"Jadi Anda yang belum divaksin, Anda sasaran cukup hebat dari Omicron ini."
"Jadi kalau terjadi apa-apa dengan ini, Anda sendiri yang bertanggung jawab dengan diri sendiri," tandasnya.
Baca Juga: Pasien Omicron yang Isoman Bisa Dapat Paket Obat Gratis, Ini Caranya
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)