Peringati Hari Anti Sunat Perempuan Sedunia, Ini Sejarah Lengkapnya

By Ratih, Senin, 7 Februari 2022 | 05:32 WIB
(Ilustrasi) Miss V (Shutterstock)

FGM adalah pelanggaran hak-hak anak perempuan dan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius dan bahkan kematian serta memiliki risiko pernikahan anak dan putus sekolah.

Sunat mengancam kemampuan membangun masa depan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri, keluarga, dan komunitas.

Sejarah Hari Anti Sunat Perempuan Sedunia

Pada 2012, Majelis Umum PBB menetapkan 6 Februari sebagai Hari Anti-Sunat Perempuan Internasional.

Tujuan peringatan hari tersebut adalah untuk memperkuat dan mengarahkan upaya penghapusan praktik sunat perempuan.

Organisasi dunia yang melindungi anak-anak ini bekerja sama dengan UNFPA dalam program tentang Penghapusan Mutilasi Alat Kelamin Wanita bekerja untuk mengatasi sunat perempuan.

Koordinasi ini terjalin melalui intervensi di 17 negara di mana praktik tersebut lazim.

Program ini menciptakan peluang bagi anak perempuan dan perempuan untuk mewujudkan hak-hak mereka dalam kesehatan, pendidikan, pendapatan dan kesetaraan untuk membantu mengakhiri ketidakseimbangan kekuasaan yang mendukung praktik berbahaya ini.

Baca Juga: Minyak Kelapa Bisa Jadi Pelumas untuk Bercinta dengan Pasangan, Aman kah?

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hari Anti-Sunat Perempuan Sedunia 6 Februari, Ini Sejarah di Balik Peringatannya