Cara Sederhana Ekspresikan Rasa Sayang kepada Orangtua Lewat Kampanye #KasihTakBersyarat

By Siti Sarah Nurhayati, Jumat, 18 Februari 2022 | 13:03 WIB
Kata Oma kembali rekatkan hubungan anak dan orangtua lewat kampanye ##KasihTakBersyarat. (DOK. KATA OMA)

NOVA.id - Bulan Februari dikenal juga sebagai bulan Kasih Sayang sebab bertepatan dengan momen Valentine’s Day atau Hari Kasih Sayang. 

Di momen ini biasanya kita akan mengekpresikan rasa cinta dan sayang pada orang terdekat, bisa melalui coklat, kata-kata, atau sebuah pelukan. 

Meski identik dengan rasa sayang kepada pasangan, tapi sebenarnya momen ini cocok juga, lho, untuk mengungkapkan rasa sayang kepada orangtua yang tela merawat danmembesarkan hingga kita dapat melakukan berbagai hal secara mandiri.

Sayangnya, jika sebagian orang di Indonesia, justru mengaku kesulitan untuk mengekspresikan rasa sayang tersebut pada orangtuanya. Bahkan, sulit jika diucapkan melalui kata-kata. 

Alasannya beraneka ragam, mulai malu, canggung, hingga tak pernah terbiasa mengucap kata cinta pada orangtua. Hal inilah yang akhirnya mengakibatkan banyak hubungan orang tua dan anak yang renggang. 

Pasalnya, anak seringkali mengartikan kebahagiaan orangtua berdasarkan pencapaian hidupnya, padahal kebahagian orangtua tidak selalu diukur dari hal itu karena kasih orang tua adalah kasih yang tanpa syarat.

Menyadari kesenjangan tersebut, Kata Oma sebagai camilan telur gabus yang memiliki misi untuk menghangatkan relasi keluarga, mempersembahkan sebuah kampanye #KasihTakBersyarat.

Lewat kampanye ini, Kata Oma melakukan social experiment yang melibatkan beberapa anak dan orangtua (ayah/ibu) dengan latar belakang yang berbeda untuk berbagi kisah inspiratif, yang dibuat dalam bentuk video.

Hasil pengalaman mereka di video tersebut sangat menyentuh dan mengharukan karena menggambarkan bagaimana kasih orang tua kepada anak adalah kasih yang tak bersyarat atau unconditional love.

Baca Juga: Cerita Sukses Kata Oma: Dari Camilan Keluarga Kini Ekspor ke 6 Negara

“Di video ini kami menganalogikan kasih orang tua dengan lilin yang menyala, di mana banyak orang hanya melihat satu sisi dari lilin yaitu menerangi. Demikian pula dengan orang tua yang membimbing anak-anaknya," ujar Furiyanti, Founder Kata Oma, belum lama ini. 

"Namun banyak yang tidak menyadari kalau lilin menyala dengan membakar dirinya, sama seperti orang tua yang rela mengorbankan banyak hal demi membimbing, merawat dan membahagiakan anak-anaknya," sambungnya.