NOVA.id - Sejak awal 2022, pemerintah menggalakkan vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster kepada masyarakat berusia minimal 18 tahun.
Dengan syarat, vaksin booster bisa dilakukan jika sudah 6 bulan sejak dosis kedua vaksin Covid-19.
Namun di tengah upaya tersebut, Kementerian Kesehatan menyampaikan pengumuman mengejutkan.
Sebanyak 2,4 juta orang harus mengulang vaksin.
Sontak saja kabar ini sempat membuat masyarakat panik.
Namun tenang, mereka yang harus mengulang vaksinasi Covid-19 karena dosis pertamanya dianggap hangus sehingga harus mengulangi.
Kabar tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Sitii Nadia Tarmizi.
"Ada 2,4 juta (penerima vaksin Covid-19 dosis pertama yang harus mengulang)," ujarnya, dilansir dari Kompas.com.
Dari studi yang dilakukan, seseorang yang tidak kunjung mendapat dosis kedua setelah 6 bulan menerima dosis pertama disebutkan berpengaruh terhadap efikasi vaksin yang diterima.
Baca Juga: Surat Edaran Kemenkes: Vaksin Dosis 1 Lebih dari 6 Bulan dan Belum Vaksin Dosis 2, Ulang dari Awal
Efikasi vaksin adalah tingkat kemanjuran vaksin dalam melawan suatu penyakit pada orang yang sudah divaksinasi saat tahap uji klinis.
Apalagi karena masih dosis pertama, mereka belum memiliki kekuatan yang baik untuk melawan virus corona.
"Ini kan ada studi yang mengatakan setelah 6 bulan terjadi penurunan efikasi vaksin. Apalagi kalau hanya dosis 1 kan masih 50 persen efikasinya," jelas Nadia.
Sehingga demi mendapatkan efikasi yang semestinya, mereka diminta untuk mengulang vaksinasi dosis pertamanya.
Masyarakat yang memiliki kondisi demikian disebut "sasaran drop out".
Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.02.06/II/921/2022 tentang Pemberian Vaksinasi Covid-19 bagi Sasaran yang Drop Out.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Kemenkes, Nadia menyebut selama ini mayoritas masyarakat yang tak kunjung mendapatkan vaksin dosis kedua dikarenakan alasan-alasan yang bersifat pribadi.
"Ada yang tidak mau karena merasa tidak berisiko terhadap Covid, ada yang takut dengan efek samping," papar Nadia.
Untuk stok vaksin nasional, menurut Nadia, masih mencukupi bagi 2,4 juta sasaran drop out tersebut.
Baca Juga: Terinfeksi Covid-19 Padahal Sudah Vaksin Booster, Ini Kata Ahli
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)