Waktu tersebut bisa lebih pendek bagi orang yang tidak bergejala.
"Pada fase akhir penyakit, hasil PCR masih positif, maupun CT value rendah juga tidak selalu menandakan apakah seseorang masih menularkan atau tidak," tulis Adam.
Adam mengatakan, jika kita sudah melakukan isoman dengan baik dan benar tetapi hasil PCR masih positif, maka risiko kita menularkan virus ke orang lain adalah minimal.
Lantas, mengapa kita tidak perlu menunggu hasil PCR negatif untuk menyatakan selesai isoman?
Adam mengatakan, hasil PCR positif pada fase akhir penyakit tidak selalu menunjukkan seseorang masih dapat menularkan covid-19 atau tidak.
Selain itu, hasil PCR yang positif juga bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama (hingga 3 bulan sejak tertular).
Padahal pasien sudah tidak dapat lagi menularkan virus.
Baca Juga: Efek Jangka Panjang Covid-19: Gangguan Kesehatan Mental pada Penyintas
Meski risiko penularan minim, Adam menyarankan agar kita mencari pertimbangan dan keputusan dokter.
"Keputusan selesai isoman dan menyatakan pasien covid-19 sudah sembuh, tetap memerlukan pertimbangan dan keputusan dari dokter yang merawat (bisa melalui telemedicine)."
"Karena setiap pasien itu unik dan tidak sama persis dengan panduan yang ada," jelas Adam.
Intinya, jika kita sudah boleh selesai isoman tetapi hasil PCR masih positif, risiko kita menularkan virus adalah minim, sehingga kita sudah bisa menyelesaikan isoman.
Namun, keputusan tersebut harus didasarkan pada pertimbangan dan keputusan dari dokter yang merawat.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Vaksin Booster Setelah Positif Covid-19? Ini Kata Ahli
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)