Keripik Jonkeng Jajanan Kantin yang Mampu Hasilkan Omzet Rp75 Juta

By Dinni Kamilani, Senin, 14 Maret 2022 | 13:31 WIB
Keripik Jonkeng ()

NOVA.id - Jangan pernah menyepelekan hal-hal kecil, karena siapa tahu dari sanalah sesuatu yang besar bisa terjadi.

Peluang itulah yang dimanfaatkan Istisari Bulan Lageni (39), perempuan asal Bandung yang kini sukses berbisnis berbagai jenis makanan ringan dengan merek dagang Keripik Jonkeng.

Semua berawal di tahun 2014, Isti yang saat itu masih bekerja berkeinginan memiliki usaha sampingan. Akhirnya ia memutuskan untuk berbisnis makanan ringan, seperti makaroni,keripik singkong, keripik tahu, dan keripik bakso karena dianggap praktis dan tahan lama.

Baca Juga: Sedang Geluti Bisnis Kuliner? Yuk, Pelajari 4 Tipe Konsumen dari Nasi Uduk Betawi Kebon Kacang

“Kita sedikit banyak melihat di Bandung itu sudah banyak yang sukses makanan ringan ini. Jadi, kita pikir memang peminat dari makanan ringan ini tinggi,” kata Isti pada NOVA.

Namun yang jadi pembeda, saat itu Isti tidak langsung masuk ke pasar yang besar, seperti memasukkan produknya ke pusat oleh-oleh, maupun mini market.

Sebaliknya, Isti fokus di memasarkan produknya di kantin-kantin dan warung kelontong dengan harga jual Rp2.000 saja per bungkus.

“Kita mainnya di pasar yang jajanan ini belum terlalu banyak, walaupun cuma di warung atau kantin sekolah, kantin kantor, dan kantin rumah sakit. Kita sudah mikirin logo dan kemasanunsur warna, media sosial sebaik mungkin dari awal,” kata Isti.

Baca Juga: Pilih Lokal Aja: Neluwung Artccessories Berawal dari Hobi jadi Usaha

Bermodal kurang Rp5 juta, Isti memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimilikinya. Mulai dari memanfaatkan peralatan dapur yang ada hingga memberdayakan suami dan juga asisten rumah tangganya untuk terlibat dalam proses produksi.

Ya, Isti memang tidak mau setengahsetengah soal kualitas. Meskipun hanya jajanan warung, ia memastikan produknya aman untuk dikonsumsi. Produk makanan itu soal selera, pasti ada aja.

"Cuma kita sudah berani untuk mengadu masalah kesehatan dan halal.Kita sudah ada izin Dinas Kesehatan dan halal dari MUI,” tuturnya.

Akhirnya pada 2018 Keripik Jonkeng sudah disebar di 350 outlet atau warung kelontong langganan. Setiap bulannya, satu outlet bisa menjual sampai 100 bungkus. Soal omzet, Keripik Jongkeng bisa dapat Rp50 juta sampai Rp75 juta setiap bulannya.

Baca Juga: Cara Budidaya Jamur dengan Tepat, Bisa Jadi Peluang Bisnis Baru!

Barulah setelah itu, Keripik Jonkeng mulai membuat kemasan premium ukuran yang lebih besaruntuk dijual di toko-toko oleh-oleh yang ada di Bandung, Garut, dan Jabodetabek.

Kehilangan Pasar

Tentu saja tidak ada kisah yang sempurna, begitu juga dengan perjalanan Keripik Jonkeng. Jika menilik ke belakang jatuh bangun juga mewarnai perjalanannya.

Mulai coba-coba resep dan gagal, hingga uang setoran warung dibawa kabur oleh pegawainya sendiri. Syukurnya semua itu tidak membuat Isti menyerah, sebaliknya ia jadikan semua pengalaman itu sebagai evaluasi.

Hingga akhirnya cobaan besar lain datang. Ya, di awal 2020 saat pandemi mulai masuk ke Indonesia, usaha Isti menjadi salah satu yang paling merasakan dampaknya.

Baca Juga: Cerita Sukses Kata Oma: Dari Camilan Keluarga Kini Ekspor ke 6 Negara

 

Bagaimana tidak, saat itu 60 persen penjualan Keripik Jongkeng bergantung pada kantin-kantinsekolah, maupun perkantoran yang mana saat pandemi semua tutup.

Tidak ingin terburu-buru mengurangi pegawainya, ia pun terpaksa memutar otakbagaimana agar bisnisnya tetap beroperasi.

“Akhirnya bagaimana caranya yang kemasan besar premium ini kita kedepankan. Sambilagar tidak melakukan PHK kita mengurangi waktu jam kerja karyawan, ibaratnya kesulitan ini dibagi rata, biar kita bisa tetap bertahan semua,” kenangnya.

Perlahan tapi pasti, ia pun mulai bangkit dan gencar melakukan penjualan online dimedia sosial dan marketplace.

Baca Juga: Dijamin Cuan, Begini Tips Mengubah Hobi jadi Bisnis Menguntungkan

Isti juga mengaku sangat terbantu dengan artis-artis yang pada saat itu membuka endorse gratis bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Tentu saja ia tidak mau melewatkan kesempatan tersebut.

“Kita susurin semuanya, kita kirimlah barang-barang kita, mulai Melly Goeslaw, Enno Lerian, dan itu sangat berpengaruh besar,” tutup Isti.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)