Para manajer atau pengelola investasi seperti reksa dana pun turut serta memoles portofolio mereka.
Saham yang dianggap merugikan akan segera dijual dan membeli saham–saham yang prospeknya bagus dan bernilai tinggi.
Dengan begitu kinerja portofolio manajer investasi akan terlihat memuaskan.
Dilihat dari sisi investor sendiri, window dressing ini dapat menjadi momen untuk memiliki saham yang menjanjikan.
Hal lain yang menurut perencana keuangan Finansialku, Gembong Suwito, CFP® dapat dilakukan yaitu mengalokasikan sisa dana yang diperuntukan untuk investasi.
Biasanya hal ini dilakukan oleh para investor yang memiliki strategi ‘wait & see’ atau menunggu dan melihat pergerakan pasar.
Meskipun window dressing menjadi ajang bagi pelaku pasar modal mencapai tujuan, nyatanya window dressing ini tidak selalu berhasil.
Baca Juga: Tahapan Dasar Menghindari Risiko Investasi, Begini Kata Ahli
Window dressing yang biasanya terjadi di akhir tahun tidak dapat diprediksi kapan kenaikannya.
Hal seperti ini pernah terjadi pada tahun–tahun di bawah ini:
Tahun |