Setidaknya ditemukan dua motivasi seseorang melakukan catfishing, yakni disengaja dan tidak tidak disengaja.
Seseorang yang melakukan catfishing secara sengaja bertujuan untuk mengelabui orang lain atau tidak ingin menunjukkan identitas orientasi seksualnya secara publik.
“Sedangkan pelaku catfishing yang tidak disengaja bisa dikarenakan orang itu belum memahami jati dirinya karena kurang percaya diri. Namun, pelaku memiliki niat untuk membuka identitas aslinya ketika sudah merasa nyaman,” kata Rachmah Ida.
3 Tanda Kamu di-Catfishing
Menurut Dedy Permadi, Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo), berikut ini modus catfishing yang harus diwaspadai.
- Pelaku berani untuk meminta sesuatu
seperti meminjam uang atau hal yang tidak wajar lainnya untuk dilakukan sebagai orang asing.
- Pelaku hanya mau diajak berkomunikasi melalui pesan teks. Menolak jika diajak untuk melakukan panggilan suara atau video untuk terus menyembunyikan identitasnya.
- Pelaku tidak mau bertemu secara langsung, bahkan sekalipun sudah menjalin komunikasi dalam waktu yang lama secara online.
Kemana Korban Melapor?
Jika Anda menjadi salah satu korban catfishing dan mendapatkan kerugian baik mental maupun materil. Maka berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan oleh korban catfishing.
Pertama, segera hentikan segala komunikasi dengan pelaku dan tenangkan diri terlebih dahulu.