Ia merasa orang-orang yang dianggapnya sebagai teman mulai menghilang dan meninggalkannya sendiri.
Menurut Angie, hanya ada satu sosok yang setia mengunjunginya di penjara.
Sosok tersebut tidak lain adalah sang ayah, Lucky Sondakh.
"Satu tahun masih datang, dua tahun tinggal 50 persen, tiga tahun menghilang. Hanya my dad yang setia mengunjungi saya seminggu tiga kali," kata Angie.
Angie juga ingat betul bahwa sang ayah pernah memberikan nasihat mengenai hal tersebut.
Dikutip dari buku karya filsuf Nicollo Machiavelli, tidak ada teman dalam politik.
"There is no everlasting friends but only interest. Dalam politik, tidak ada saudara atau sahabat yang abadi, yang ada adalah kepentingan," tuturnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Lucky Sondakh secara langsung.
Lucky bahkan menyebut ada sosok pemimpin di tempat lama Angie yang sengaja menjerumuskan putrinya.
"Di dalam politik, enggak ada persahabatan. Itu yang saya bilang, dalam politik Anda berhadapan dengan serigala berbulu domba."