Jaga Emosi dalam Berinvestasi, Iming-Iming Untung Besar Malah Buntung karena Kalap!

By Dr. Agus Sugiarto, Sabtu, 23 April 2022 | 15:50 WIB
Ilustrasi perempuan investasi reksa dana syariah (C.Y.Ronnie.W)

Syarat ketiga, menjadi penting untuk diperhatikan nih, Sahabat NOVA, yakni, jangan emosional waktu melakukan investasi karena disinilah kadang-kadang awal dari kerugian mulai datang.

Syarat yang terakhir ini justru menjadi penting sekali karena banyak orang yang menjadi investor sering lupa dan kalap dalam berinvestasi, sehingga bukannya untung yang didapatkan, melainkan malah mendapatkan buntung! Wah, bisa gawat ya?

Pintar atur emosi dalm berinvestasi wajib dilakukan loh, Sahabat NOVA, kenapa?

Dalam berinvestasi kita harus bisa mengendalikan emosi kita, karena emosi yang berlebihan justeru akan menjadi faktor pemicu terjadinya kerugiab yang lebih besar.

Sebagai contoh, apabila kita membeli saham dan beberapa waktu kemudian harganya jatuh, maka kita perlu wait and see dulu apa yang menjadi penyebabnya dan bagaiman prospek ke depannya apakah masih menjanjijan.

Kita jangan langsung menjualnya di saat harganya turun rugi karena semata-mata takut mengalami kerugian yang lebih dalam.

Oleh karena itu, berinvestasi memerlukan perilaku dan sikap tersendiri, sendiri seperti apa yang dikatakan oleh salah satu orang terkaya di dunia Warren Buffett, yaitu :

“The most important quality for an investor is temperament, not intellect”

Kedua, apabila tidak bisa mengendalikan emosi dalam berinvestasi, di kemudian hari pada akhirnya kita akan menyesali terjadinya kerugian besar yang kita alami tanpa bisa diulang kembali.

Baca Juga: Jangan Pelit Berinvestasi, Tanamkan Duitmu Sekarang!

Kerugian tersebut bisa mengganggu kesehatan mental kita bahkan tidak menutup kemungkinan seseorang menjadi gila, karena uangnya yang begitu besar menjadi lenyap hanya dalam tempo yang singkat.

Penyesalan di kemudian hari sudah tidak ada gunanya lagi karena uang kita sudah melayang jauh tanpa bisa kembali ke kantong kita lagi.