Katanya, kerjasama ini dilakukan setelah dia melihat track record prestasi dr. Yanti yang telah dipercaya dalam bidang kedokteran estetika dan regeneratif selama lebih dari 15 tahun.
Lantas, menurut dr. Yanti yang membuka praktek di Graha dr Yanti Jalan Ambengan 55 Surabaya itu, dirinya tertarik mendalami stem cell karena merupakan the latest technology untuk kesehatan manusia di dunia kedokteran.
Tak hanya itu, ada pula harapan besar dalam diri dr. Yanti ketika memutuskan menjadi franchiser Global Stem Cell di Indonesia dan Asia Pasifik. Selain memang metodenya yang sangat baik, jiwa nasionalisnya juga terpanggil.
Dia ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat wisata kesehatan dunia. Sehingga nantinya, tidak perlu lagi orang Indonesia berbondong-bondong pergi ke luar negeri hanya untuk berobat. Selain cost berobat ke luar negeri sangatlah tinggi, biaya pengobatan, biaya lain yakni transportasi dan akomodasi juga terhitung mahal.
“Manfaatnya sangat besar sebagai preventif, melalui stem cell manusia bisa meregenerasi tubuh sendiri atau autologous. Makanya dengan bangga, saya menghadirkan Global Stem Cell pertama kali di Surabaya. Mudah- mudahan dalam waktu dekat juga akan segera hadir di beberapa kota lain,” harapnya
Ke depan, dr. Yanti juga akan membuat stem cell center for foundation. Sehingga layanan ini nantinya juga bisa dirasakan oleh mereka yang secara ekonomi masih terhitung pas-pasan. Caranya menurut dia adalah dengan subsidi silang atau memasukkan stem cell treatment ke dalam program BPJS milik pemerintah.
“Masyarakat harus diedukasi bahwa metode ini sangat jauh lebih baik karena meregenerasi sel melalui stem cell tubuh sendiri. Saya yakin dengan support beberapa pihak, termasuk Kementerian Kesehatan dan Pariwisata, Indonesia bisa menjadi kiblat stem cell di Asia Pasifik,” jelas dr Yanti.
Baca Juga: Kembangkan Penelitian Stem Cell, CSC Bekerjasama dengan RS Polri
Metode stem cell sendiri sangat cocok digunakan semua orang sebagai langkah preventif. Bisa untuk anti aging, diabetes, alzheimer, patah tulang, osteoporosis hingga beragam keluhan lain. Proses perawatan stem cell sendiri bergantung pada kasus dan kondisi pasien. Namun, umumnya bisa diselesaikan dalam satu kali terapi saja.
“Idealnya, untuk pencegahan adalah dengan setahunsekali,” ujar dr. Yanti.
Lantas berapakah harga terapi stem cell? Jika berkaca pada khasiat dan metode perfeksionis yang dilakukan, stem cell memang memiliki harga yang terbilang cukup tinggi. Namun itu semua sebanding dengan hasil yang didapatkan.
Menariknya, untuk Indonesia, karena sampai saat ini di support penuh oleh Global Stem Cell International, mereka memberikan harga khusus yang jumlahnya tentu jauh berbeda dengan perawatan sejenis di negeri lain.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)