NOVA.id - Saat menjalin hubungan, ada orang terus menerus butuh validasi dari pasangannya.
Dan sebaliknya, ada juga orang yang terlihat menyendiri dan tidak bergantung pada pasangannya.
Rupanya, perbedaan karakter ini disebabkan oleh gaya keterikatan (attachment style) yang berbeda.
Apa itu attachment style?
Dilansir dari Mind Body Green, attachment style adalah cara seseorang berhubungan dengan orang lain dalam suatu hubungan.
Gaya keterikatan dibentuk dan dikembangkan pada masa kanak-kanak sebagai respons terhadap hubungan kita dengan pengasuh kita yang paling awal.
Attachment style ini mencakup cara kita merespons orang lain secara emosional serta perilaku dan interaksi kita dengan mereka.
Terdapat 4 attachment style dan pengaruhnya terhadap nasib hubungan asmara kita.
Yuk, simak selengkapnya berikut ini.
Baca Juga: Mau Kencan Pertama Berjalan Sukses? Jangan Pernah Lakukan 4 Hal Ini
1. Secure attachment
Secure attachment mengacu pada kemampuan untuk membentuk hubungan yang aman dan penuh kasih dengan orang lain.
Orang yang terikat dengan aman dapat mempercayai orang lain dan merasa dipercaya. Mereka juga mencintai dan menerima cinta, dan mudah dekat dengan orang lain.
Mereka tidak takut akan keintiman, juga tidak merasa panik ketika pasangan mereka membutuhkan waktu atau ruang jauh dari mereka.
Mereka dapat bergantung pada orang lain tanpa menjadi sangat tergantung.
Sekitar 56% orang dewasa memiliki tipe keterikatan ini, menurut penelitian keterikatan dasar oleh psikolog sosial Cindy Hazan dan Phillip Shaver pada 1980-an.
2. Anxious attachment
Gaya keterikatan cemas adalah bentuk gaya keterikatan tidak aman yang ditandai dengan ketakutan yang mendalam akan pengabaian.
Orang yang terikat dengan kecemasan cenderung sangat tidak aman tentang hubungan mereka, sering kali khawatir bahwa pasangan mereka akan meninggalkan mereka dan karenanya mereka selalu haus akan validasi.
Baca Juga: Harus Pintar Atur Emosi, Beda Bahasa Cinta dengan Pasangan, Bukan Akhir dari Segalanya
Anxious attachment dikaitkan dengan "kebutuhan" atau perilaku melekat, seperti menjadi sangat cemas ketika pasangan tidak membalas pesan dengan cukup cepat atau terus-menerus merasa bahwa pasangan tidak cukup peduli pada kita.
Sekitar 19% orang dewasa memiliki tipe keterikatan yang cemas, menurut penelitian Hazan dan Shaver.
3. Avoidant attachment
Avoidant attachment adalah bentuk gaya keterikatan tidak aman yang ditandai dengan rasa takut akan keintiman.
Orang dengan gaya keterikatan penghindaran cenderung mengalami kesulitan untuk dekat dengan orang lain atau mempercayai orang lain dalam suatu hubungan.
Mereka biasanya menjaga jarak dari pasangannya, tidak tersedia secara emosional dalam hubungan mereka, lebih memilih untuk mandiri dan mengandalkan diri mereka sendiri.
Sekitar 25% orang dewasa memiliki tipe keterikatan penghindar, menurut Hazan dan Shaver.
4. Fearful-avoidant attachment
Gaya keterikatan takut-menghindar adalah kombinasi dari anxious attachment dan avoidant attachment.
Baca Juga: 4 Manfaat Mengetahui Bahasa Cinta Pasangan, Bisa Bikin Makin Intim!
Orang-orang dengan keterikatan yang menghindari rasa takut sangat mendambakan kasih sayang dan ingin menghindarinya dengan cara apa pun.
Mereka enggan mengembangkan hubungan romantis yang dekat, namun pada saat yang sama, mereka memiliki kebutuhan untuk merasa dicintai oleh orang lain.
Fearful-avoidant attachment juga dikenal sebagai disorganized attachment, yang relatif jarang dan tidak diteliti dengan baik.
Tapi, ini terkait dengan risiko psikologis dan relasional yang signifikan, termasuk perilaku seksual yang meningkat, peningkatan risiko kekerasan dalam hubungan mereka, dan kesulitan mengatur emosi secara umum.
Baca Juga: Agar Hubungan Tidak Menjadi Toxic dan Bahaya, Yuk Simak 5 Bahasa Cinta Ini
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)