Bukan Nastar, Ternyata Ini Sajian Lebaran Asli Indonesia Sebelum Zaman Kolonial Belanda

By Ratih, Selasa, 3 Mei 2022 | 17:32 WIB
Ilustrasi kue Lebaran (dok. Kompas.com)

Namun seiring perkembangan zaman, masyarakat mulai terbiasa dengan kue Eropa yang lebih modern.

"Dulu masyarakat Indonesia menyajikan kudapan-kudapan daerah seperti yang kita kenal sekarang saat Lebaran. Seperti opak, seperti apem, rengginang yang sekarang itu sebetulnya masih ada."

"Namun mereka berada di belakang bayang-bayang kue-kue Eropa ya seperti kastengel nastar yang sering kita jumpai sekarang yang dianggap lebih modern, lebih trendy," sambungnya.

Menurut sejarah, menyajikan kue-kue kering di atas meja bahkan sempat dianggap menunjukkan derajat sosial seseorang.

Ketika itu, masyarakat kalangan menengah atas enggan menyajikan makanan dari sagu, tepung, beras, tepung ketan, dan sejenisnya.

Namun kini, kue Lebaran sudah menjadi hal yang lumrah dan bukan menjadi ikon status sosial seseorang.

"Masyarakat Indonesia mulai merasa kue tradisional itu teksturnya lengket, kemudian tidak awet."

"Tapi kalau kue-kue kering disajikan berhari-hari pun, berminggu-minggu pun akan tetap awet untuk disajikan termasuk dalam momen lebaran," tandasnya.

Baca Juga: Sulap Hidangan Khas Lebaran Jadi Menu Harian yang Sehat, Intip Inspirasi Berikut

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)