Kasus Hepatitis Misterius Meluas, Waspada Cara Penularan Hepatitis pada Anak

By Ratih, Kamis, 5 Mei 2022 | 17:01 WIB
Ilustrasi hepatitis akut (Pixabay)

NOVA.id - Kasus hepatitis misterius pada anak yang berasal dari Inggris kini menyebar ke berbagai negara di dunia.

Belakangan, kasus hepatitis akut ini juga telah masuk ke Indonesia sehingga kita wajib waspada.

Pasalnya hingga kini, penyebab dan penularan hepatitis anak ini masih menjadi misteri dan tengah diteliti.

Orangtua harus tahu cara penularan hepatitis pada anak-anak yang umumnya terjadi berikut ini:

1. Hepatitis A

Penyakit ini ditularkan melalui kontak oral atai terpapar feses yang sudah terkontaminasi dengan virus Hepatitis A. Biasanya, penyakit ini menyebar ke anak-anak melalui:

-Mengonsumsi makanan yang dibuat oleh orang yang terinfeksi yang tidak mencuci tangan dengan baik setelah menggunakan kamar mandi

-Minum air yang terkontaminasi oleh feses yang terinfeksi.

-Menyentuh kotoran orang yang terinfeksi atau popok kotor dan kemudian meletakkan tangan di dekat mulut. Wabah dapat terjadi di pusat penitipan anak.

-Perjalanan internasional ke daerah di mana hepatitis A biasa terjadi.

-Transfusi darah.

Baca Juga: Orang Tua Waspada! Ini 12 Gejala Hepatitis Akut Misterius pada Anak

2. Hepatitis B

Hepatitis B menyebar ketika darah dari orang yang terinfeksi memasuki tubuh orang lain.

Penyakit ini dapat menyebar melalui jarum suntik dan instrumen tajam. Hal ini juga dapat menyebar dengan berbagi barang-barang pribadi seperti pisau cukur dan sikat gigi.

Bayi dapat tertular virus selama kehamilan jika ibu mereka memiliki virus. Sedangkan anak-anak dapat menyebarkannya ke orang lain melalui kontak rumah tangga atau melalui goresan atau luka.

Berikut kondisi yang membuat anak bisa terkena Hepatitis B:

-Anak-anak yang lahir dari ibu dengan hepatitis B.

-Anak-anak yang tinggal di rumah tangga di mana seseorang terinfeksi virus.

-Anak-anak yang memiliki masalah pembekuan darah dan membutuhkan transfusi darah.

-Anak-anak yang membutuhkan cuci darah untuk gagal ginjal.

-Remaja yang melakukan aktivitas berisiko tinggi, seperti penggunaan narkoba IV (intravena) dan seks tanpa kondom.

3. Hepatitis C

Hepatitis C melewati darah yang terinfeksi. Penyakit ini juga bisa menular melalui kontak seksual.

Ibu juga dapat menularkannya kepada bayinya selama kehamilan. Berikut anak-anak yang berisiko terkena hepatitis C:

-Anak-anak yang lahir dari ibu yang memiliki virus hepatitis C.

-Anak-anak yang memiliki masalah pembekuan darah, seperti hemofilia.

-Anak-anak yang membutuhkan cuci darah untuk gagal ginjal.

-Remaja yang melakukan aktivitas berisiko tinggi, termasuk penggunaan narkoba IV (intravena) dan seks tanpa kondom.

Baca Juga: Kasus Hepatitis Anak Misterius Masuk Indonesia, Ini yang Wajib Dilakukan Orangtua

 

4. Hepatitis D

Jenis hepatitis ini hanya dapat terjadi pada penderita hepatitis B.

Hepatitis D dapat terjadi pada saat yang sama ketika anak terinfeksi hepatitis B, atau dapat dimulai di kemudian hari.

Hepatitis D tidak dapat ditularkan dari ibu ke bayinya selama kehamilan.

Hepatitis D hanya terjadi pada orang yang sudah terinfeksi hepatitis B.

5. Hepatitis E

Hepatitis E disebut juga dengan hepatitis enterik.

Penyakit ini mirip dengan hapatitis A, ditularkan melalui kontak oral atau terpapar kotoran yang terinfeksi virus. Jenis hepatitis ini biasanya tidak fatal.

Namun jika terjadi selama kehamilan, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi pada janin.

 Baca Juga: Yuk! Cegah Risiko Wabah Penyakit Hepatitis A dengan Vaksinasi

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Berbagai Cara Penularan Hepatitis Pada Anak