“Kami mulai dengan melakukan interpretasi karakter hantu-hantu dalam Desa Penari yang kemudian dituangkan dalam style gambar realisme. Hasil dari final art ini dijadikan poster utama dalam promosi wahana,” jelas Jasmine Surkatty, Pendiri dan Direktur Utama JHS Studio.
Selain itu, tim JHS Studio membuat interior wahana mengikuti referensi dari buku dan arahan tim DGE dan rekata.
Tim Residen Arsitek dari JHS menggarap bagian ilustrasi arena dengan skala yang disesuaikan dengan denah lantainya.
Gambar kerja ini yang kemudian dijadikan sebagai acuan dalam produksi Wahana Rumah Hantu Desa Penari oleh tim Dyandra dan vendor.
Proses kreatif ini terbilang melibatkan banyak pihak, tidak hanya dari sisi kreatif sendiri melainkan juga tim produksi.
Belum lagi tenggat waktu pengerjaan yang terbilang singkat karena terpotong libur lebaran. Namun, semua tim mengakui bahwa hasil kerja ini cukup memuaskan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)