Bambang Soesatyo Apresiasi Yayasan Al Muttaqien Care yang Hadirkan Platform Digital TemanQu untuk Bantu UMKM

By Alsabrina, Rabu, 25 Mei 2022 | 18:38 WIB
()

NOVA.id - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi Yayasan Al Muttaqien Care yang menghadirkan platform digital temanQu untuk membantu 10 juta UMKM mendapatkan sertifikat halal secara gratis dari BPJPH.

Ia berharap platform digital temanQu dapat mempermudah proses pendataan dan verifikasi, sehingga bisa dilakukan secara cepat dan tepat.

"Pemberian sertifikat halal secara gratis kepada 10 juta UMKM merupakan wujud kepedulian pemerintahan Presiden Joko Widodo terhadap kemajuan UMKM Indonesia agar bisa menjadi pemain utama dalam industri pasar halal dunia.

Sebagai negara dengan penduduk muslim mencapai 230 juta jiwa dan terbesar dunia, Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar bagi industri halal, melainkan harus menjadi pemain utama," ujarnya dalam keterangannya, Selasa (24/5/2022).

"Terlebih pada Januari 2022, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin juga telah mencanangkan ekosistem Global Halal Hub sebagai Gerakan Nasional Sinergitas Menuju Indonesia Pusat Produsen Produk Halal Dunia 2024," imbuhnya.

Ketua MPR apresiasi ikhtiar dari Kepala BPJPH Bapak Muhammad Aqil Irham di bawah arahan Gus Yaqut untuk lakukan percepatan sertifikasi halal di Indonesia yang biasanya cuma seratusan ribu sertifikat per tahun, menjadi 10 juta tahun ini.

Menurut Bamsoet, “Ini tentu butuh keberanian dan usaha yang luar biasa serta dukungan dari semua pihak, termasuk dari Yayasan Al Muttaqien Care. Terlebih sesuai visi Presiden agar Indonesia jadi pusat halal dunia tahun 2024 ini."

"Capaian luar biasa, tentu sekali lagi membutuhkan usaha-usaha yang tidak biasa-biasa saja, yang cuma business as usual.”

“Jika usaha BPJPH yang didukung maksimal oleh semua pihak, termasuk Yayasan Al Muttaqien Care dan seluruh elemen bangsa lainnya, ini juga menguatkan harapan sahabat saya, Gus Menteri, sesuai amanat UU Jaminan Produk Halal, agar urusan sertifikasi halal itu ditangani secara serius oleh negara, bukan ormas," imbuh penerima tanda kehormatan Bintang Jasa Utama ini.

Baca Juga: Jadi Ketua MPR RI, Begini Potret Mesra Bambang Soesatyo dan Istri yang Bisa Disebut Relationship Goals

Usai menerima pengurus Yayasan Al Muttaqien Care, di Jakarta, Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan berdasarkan laporan State of Global Islamic Economy Report 2020-2021 tingkat konsumsi pangan halal dunia tahun 2024 diprediksi naik dari USD 1,17 triliun pada 2019 menjadi USD 1,38 triliun.

Sementara konsumsi mode muslim akan meningkat dari USD 277 miliar menjadi USD 311 miliar.

"Peningkatan tersebut tidak hanya terjadi di negara-negara mayoritas penduduk muslim seperti Timur Tengah, melainkan juga negara-negara mayoritas nonmuslim lainnya, seperti di kawasan Eropa."

"Sebab para konsumen nonmuslim juga meyakini keberadaan label halal tidak hanya terkait agama, tetapi juga terkait kebersihan dan keamanan sebuah produk," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan produk halal ekonomi syariah dunia terdiri atas enam jenis.

Yakni makanan, mode, pariwisata, kosmetik dan farmasi, energi baru terbarukan, dan keuangan syariah. Menurutnya, Indonesia bisa menjadi pemain utama di industri makanan dan mode.

"Sebagaimana kajian Bank Indonesia, industri makanan dan mode muslim, bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari petani, pesantren, hingga perusahaan besar. Industri ini memiliki mata rantai panjang sehingga memberikan nilai tambah ekonomi yang lebih besar," pungkas Bamsoet.