Tekan Angka Stunting, Jangan Sampai Kurang Asupan Protein Hewani!

By Annisa Octaviana, Selasa, 7 Juni 2022 | 10:02 WIB
ASI Eksklusif Dua Tahun Penuh: Tingkatkan Kekebalan Tubuh hingga Cegah Stunting pada Anak (iStock)

Di sisi lain, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan RI, Dr.Erna Mulati Msc, CMFM menjabarkan lebih jauh program pemerintah dalam menurunkan angka stunting.

Menurut dr. Erna, intervensi yang diakukan meliputi intervensi sebelum dan sesudah kelahiran. Intervensi sebelum kelahiran berupa penambahan pemeriksaan kehamilan dari 4 kali menjadi 6 kali.

“Di awal pemeriksaan kehamilan dilakukan deteksi sedini mungkin ada tidaknya masalah, termasuk masalah gizi ibu hamil. Selain itu memastikan semua ibu hamil minum tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa kehamilan, 1 kali sehari,” paparnya.

Intervensi setelah lahir dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan yang didahului dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).

“Dua puluh tiga persen bayi yang lahir di Indonesia pendek (bukan stunting). Kalau pada balita yang lahir pendek, seperti juga halnya BBLR, punya risiko lebih besar untuk terjadinya masalah gizi, apakah gizi kurang, gizi buruk, atau stunting. Cara mengatasinya dengan ASI eksklusif, MPASI yang diberikan sejak usia 6 bulan, sebab pemenuhan gizi dari MPASI di usia 6-9 bulan hanya 70 persen,” jelas Dr. Erna.

Tak hanya itu, Dr.Erna juga menekankan, pemenuhan protein hewani misalnya telur, ikan, ati ayam, atau produk susu lainnya wajib diberikan di periode MPASI mulai usia 6 bulan sampai dengan 2 tahun.

“Protein hewani 3 jenis lebih bagus dari dua jenis. Misalnya makan telur, ikan, dan ati ayam. Di luar telur dan ikan saja atau telur dan susu saja,” ujarnya.

Dalam rangka Hari Susu Sedunia dan Hari Susu Nusantara, Prof. Fika mengingatkan bahwa selain sebagai sumber protein, kandungan gizi pada susu sangat lengkap. Mulai dari sumber energi, lemak, dan aneka vitamin dan mineral.

Peran susu dalam mencegah kekurangan gizi sebenarnya sangat panjang. Susu diperlukan sejak bayi baru lahir, dewasa hingga lansia. Untuk bayi (melalui ASI), anak-anak, dan remaja, susu diperlukan untuk pertumbuhan karena kandungan gizinya.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)