Studi: Terlalu Lama Menyetir Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Dini

By Presi, Minggu, 12 Juni 2022 | 20:01 WIB
Terlalu Lama Menyetir Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Dini (xijian)

NOVA.id - Seberapa sering Sahabat NOVA mengendarai mobil? Dan saat menyetir mobil, berapa lama Sahabat NOVA menghabiskan waktu?

Ternyata mengemudi terlalu lama bisa membahayakan kesehatan, lo!

Mengemudi lebih dari satu jam per hari rupanya dapat menambah bobot tubuh 2,3 kilogram (kg) lebih berat daripada mereka yang menghabiskan waktu kurang dari 15 menit di dalam mobil setiap harinya.

Hal ini diungkapkan oleh para peneliti dari Australian Catholic University di Sydney, New South Wales, dilansir dari TheSun.

Studi ini juga menunjukkan bahwa menghabiskan banyak waktu di belakang kemudi dapat menambah lebih dari 1,5 cm lemak ke lingkar pinggang kita.

Jumlah ini berbahaya karena bisa meningkatkan risiko kematian dini.

Selain itu, temuan tersebut juga menunjukkan bahwa pria lebih rentan terkena risiko penyakit jantung dan diabetes, kondisi yang sering disebabkan karena tidak banyak bergerak.

Itu bisa terjadi karena pria lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkendara dibanding perempuan.

Penelitian itu mempelajari kebiasaan mengemudi 2.800 orang dewasa terhadap BMI, lingkar pinggang, glukosa plasma puasa, dan berbagai sinyal yang terkait dengan penyakit kardiovaskular dan diabetes. 

 Baca Juga: Hati-Hati! Ini Bahaya Pakai Celana Jeans Ketat Saat Nyetir Mobil

 

Dengan mengetahui temuan itu, pertimbangkanlah untuk menggunakan transportasi umum.

Menggunakan transportasi umum memungkinkan kita bergerak lebih aktif sehingga risiko penyakit itu bisa ditekan.

"Cara ini dapat didukung lebih lanjut dengan menghasilkan bukti yang meyakinkan tentang dampak buruk karena waktu yang lama dihabiskan di dalam mobil," ujar penulis studi, Profesor Takemi Sugiyama dari Australian Catholic University's Institute for Health and Ageing.

Selain itu, penelitian di Universitas Oxford mengungkapkan bahwa pria dengan perut buncit dapat meningkatkan risiko kanker prostat.

Penelitian tersebut memeriksa data dari 141.896 pria Eropa paruh baya - dan hanya 14 tahun kemudian, peserta mempresentasikan 7.022 kasus kanker prostat, 934 di antaranya berakibat fatal.

Hasilnya, para ilmuwan menyimpulkan bahwa setiap tambahan 10 cm di pinggang meningkatkan kemungkinan kematian akibat penyakit tersebut sebesar 18 persen.

“Pria yang memiliki (lemak tubuh) lebih besar memiliki peningkatan risiko kanker prostat tingkat tinggi dan kematian akibat kanker prostat," ujar penulis utama Dr Aurora Perez-Cornago, dari Nuffield Department of Population Health.

Baca Juga: Sulit Nyetir karena Bertubuh Pendek? Ini Solusi Aman dan Nyaman

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)